Bandung – Angin segar setelah hampir dua tahun pelajaran kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring akibat pandemi Covid1-19, akhirnya sekolah kembali dibuka. Seluruh warga Kota Bandung mulai dari guru, orang tua dan siswa mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar (PPSD) Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto menjelaskan, persentase dukungan atau siap PTM terbatas di tahapan 2 ini meningkat dibanding sebelumnya. Hasil survei pada Agustus 2021 sebanyak 97,1 persen dari 10.000an, 98 persen dari 44.000 siswa dan 97 persen dari 6.000 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) siap melaksanakan tatap muka.
“Disdik melakukan survei kepada orang tua, siswa dan guru hasilnya hampir di sekolah di Kota Bandung persentase siap PTMT lebih banyak, tapi tetap instansi memberikan keleluasaan kepada orang tua untuk memilih tatap muka atau tetap daring,” kata Bambang saat Bandung Menjawab di Auditorium Balai Kota Bandung, Kamis (16/09/2021).
Ia menjelaskan, tatap muka di Kota Bandung diberi nama PTMT bertahap. Sebab pelaksanaan dilakukan secara bertahap. Di antaranya tahapan masa ujicoba atau simulasi, masa transisi, masa adaptasi kebiasaan baru dan masa new normal.
Menurutnya saat ini ada dua kelompok satuan pendidikan dalam pelaksanaan PTM terbatas.Yakni kelompok satu sebanyak 330 sekolah sedang melaksanakan masa transisi sejak 8 September 2021 dengan kapasitas maksimal 50 persen dari siswa yang diizinkan orang tua. Sementara untuk kelompok dua berada di masa ujicoba sebanyak 1.677 sekolah dimulai pada 15 September 2021 dengan kapasitas siswa maksimal 25 persen dari siswa yang diizinkan tatap muka oleh orang tua.
“Tentu fokus atau prioritas pelaksanaan PTM terbatas ini adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah. Sehingga untuk menyukseskannya diperlukan kerja sama dari berbagai pihak termasuk orang tua siswa agar tetap mengedukasi anak agar tetap patuh protokol kesehatan di mana pun,” tegasnya.
Sebagai informasi, bagi sekolah yang belum dinyatakan lulus verifikasi akan terus dibina oleh instansi terkait dan terus memperbaiki komponen yang dipersyaratan. Selain itu, jika adanya perbedaan waktu pelaksanaan tatap muka, hal ini lumrah karena keputusan ada di satuan pendidikan.
Sementara untuk evaluasi PTM terbatas di Kota Bandung, secara umum baik. Karena seluruh warga sekolah dan orang tua sudah paham dan patuh protokol kesehatan. Untuk sarana dan prasarana pun sudah memadai sesuai dengan pedoman yang terlah dibuat. *** (fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Editor: Siti Fatonah
SPMB 2025 Kota Bandung: Jalur Afirmasi MBK Wajib Miliki Surat Rekomendasi dari Asesmen Center, Ini Caranya
03-06-2025
Apa Bedanya Jalur Domisili dan Zonasi pada SPMB Kota Bandung? Ini Penjelasannya
03-06-2025
Wali Kota Bandung Tegaskan Tak Ada Toleransi Pungli di SPMB
03-06-2025
SPMB Kota Bandung: 2.675 Murid Baru Ditempatkan di SMP Negeri Melalui Tahap Penempatan Afirmasi RMP
27-05-2025
Disdik Kota Bandung Beberkan Kesiapan SPMB 2025/2026
27-05-2025
SPMB Kota Bandung: Ada Pembagian Wilayah Domisili pada Jenjang SD dan SMP, Ini Penjelasannya
26-05-2025
Sinergisitas SPMB Kota Bandung, Berikan Pelayanan Tatap Muka di Kantor Disdik Bersama Disdukcapil dan Dinsos
23-05-2025
Pendataan SPMB Jenjang TK, SD dan SMP di Kota Bandung 2025 Dibuka
20-05-2025