Bandung – Akselerasi vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di Kota Bandung harus digelar secara masif. Hal ini sebagai upaya kesiapan pemerintah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM ) secara terbatas Juli 2021 mendatang.
Dalam realisasi akselerasi program vaksinasi bagi PTK dilaksanakan di tingkat kewilayahan meliputi 30 kecamatan di Kota Bandung. Tentu langkah tersebut terlaksana atas dasar sinergitas dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kecamatan, serta aparat kewilayahan.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis) Kota Bandung, Cucu Saputra menjelaskan seluruh jajaran komponen pendidikan Dinas Pendidikan dan stakeholder terutama orang tua siswa memiliki harapan yang sama yakni PTM terbatas bisa segera dilaksanakan. Maka sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tentang pelaksanaan PTM terbatas, seluruh PTK harus divaksinasi.
“Saya ingin menggarisbawahi, pengertian PTM tidak berarti dilaksanakan seperti zaman normal tetapi terbatas. Artinya proses PTM ini melalui sebuah tahapan yang sangat memperhatikan protokol kesehatan,” kata Cucu, Bandung, Rabu (14/04/2021).
Menurutnya, beberapa skenario bisa desain dari awal akan tetapi PTM terbatas menjadi salah satu program akselerasi untuk segera bisa dilaksanakan. Sehingga vaksinasi PTK di Kota Bandung harus dilakukan secara masif.
Sebagaimana diketahui, jumlah PTK di Kota Bandung mencapai 36.000 meliputi guru dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA dan beberapa sekolah dibawah naungan Kemenenterian Agama (Kemenag). Maka vaksinasi menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan.
“Dalam pelaksanaan di lapangan, kami mendesain dalam bentuk pemerataan penyebaran berbasis kecamatan secara masif di 30 kecamatan,” ujarnya.
Seluruh pihak memiliki peran dalam pelaksanaan program vaksinasi tersebut, ibarat simbiosis mutualisme antara kecamatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, PGRI di tingkat kecamatan.
“Pengurus PGRI sudah sangat solid, perangkat organisasinya punya hubungan komunikasi yang baik dan mereka memiliki data keanggotaan. Jadi dengan demikian maka pihak Puskesmas lebih kepada tim medis dan PGRI menyuplai data-data pegawai yang ada di kecamatan baik yang ada di Dapodik maupun nondapodik,” jelasnya.
Vaksinasi kewilayahan masih berlangsung dan terjadwal dengan kapasitas pelaksanaan tidak lebih dari 500 orang di setiap kecamatan setiap harinya. Sehingga butuh waktu agar seluruh PTK menerima vaksin Covid-19.
“Kami menunggu progress,yang penting kita memastikan tidak ada PTK yang belum divaksin. Ini upaya untuk akselerasi melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas,” tandasnya.
Kecamatan yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama
Kecamatan yang akan melaksanakan vaksinasi
*** (fat)
Tim Humas Disdik Kota Bandung
Editor: Siti Fatonah
Jam Efektif Pembelajaran di Sekolah Kota Bandung, Berikut Pengaturannya!
16-07-2025
MPLS Kota Bandung 2025, Pak Wali: Pendidikan Mempengaruhi Intelektualitas, Karakteristik dan Moral
15-07-2025
Kepala Sekolah Negeri Kota Bandung Teken Pakta Integritas, Pastikan SPMB 2025 Transparan dan Akuntabel
25-06-2025
Wali Kota Bandung Bakal Tindak Pelaku Pungli SPMB
11-06-2025
SPMB 2025 Kota Bandung: Jalur Afirmasi MBK Wajib Miliki Surat Rekomendasi dari Asesmen Center, Ini Caranya
03-06-2025
Apa Bedanya Jalur Domisili dan Zonasi pada SPMB Kota Bandung? Ini Penjelasannya
03-06-2025
Wali Kota Bandung Tegaskan Tak Ada Toleransi Pungli di SPMB
03-06-2025
SPMB Kota Bandung: 2.675 Murid Baru Ditempatkan di SMP Negeri Melalui Tahap Penempatan Afirmasi RMP
27-05-2025