BANDUNG, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Bandung membantah tidak menaikkan kelas dengan sengaja terhadap Siswi Tersebut saat duduk dibangku kelas 10. Bahkan dari empat mata pelajaran siswi tersebut mendapatkan nilai di bawah keriteria ketuntasan minimal (KKM). Menurut Kepala Sekolah SMAN 4 Bandung, Dadang Yani Zakaria, pihaknya telah memberikan waktu kepada siswi tersebut untuk memperbaiki nilai terutama mata pelajaran matematika agar tercantum pada rapor. Pasalnya, hanya terdapat terdapat satu keterampilan yang mempunyai nilai pada mata pelajaran matematika. "Karena kita menggunakan sistem paket, jadi siswi tersebut mendapatkan empat nilai di bawah KKM. Jadi ketidaknaikan siswi tersebut bukan matematika nol, tatapi empat mata pelajaran yang tidak memiliki nilai," ujar Dadang saat konferensi pers di SMAN 4 Bandung, Jalan Gardu Jati, Kota Bandung, Senin (5/9/2016). Dadang mengatakan, meski sudah memberikan kelonggaran terhadap siswi tersebut untuk memperbaiki nilai, namun hal itu tidak dilakukan hingga batas waktu akhir hingga rapat pleno. Atas dasar itu, pihak sekolah memutuskan untuk tidak memasukkan nilai terhadap mata pelajaran matematika. "Menurut ketentuan perbaikan seharusnya ditempuh sebelum verifikasi dilaksanakan, kami masih memberikan kesempatan sampai pleno. Tapi bersangkutan tidak kunjung memperbaiki," urainya. Sementara itu, dikatakan Wiwik Suprapti selaku guru mata pelajaran Matematika, siswi tersebut hanya mendapatkan nilai sangat kecil dari tiga keterampilan yang seharusnya dimiliki. Pasalnya siswi tersebut tidak menyerahkan tugas dua keterampilan lainnya. "Naik kelas seharusnya ada tiga nilai, tapi untuk dia hanya ada satu nilai dengan angka sangat kecil, jika di rata2  16,7. Jadi kita tidak memasukkan nilai tersebut (matematika) di dalam rapor tapi mengosongkan," kata Wiwik ditempat yang sama. Wiwik menegaskan, tugas yang diberikan terhadap siswi tersebut agar mendapatkan nilai untuk dua keterampilan mata pelajaran matematika. Namun rapat pleno, Wiwik mengaku tidak bisa berbuat banyak karena siswi tersebut tak kunjung menyerahkan tugasnya. "Saya sudah kasih kesempatan, malahan saya perlakukan beda dengan lainnya (siswa-siswi). Tapi dia tak menyerahkan tugasnya," pungkas Wiwik.(Yat/Ir)

Editor: Admin