Bandung – Isu banyak anak-anak dan remaja kecanduan gadget bukan hal baru, melainkan sudah banyak contoh dan kasusnya. Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Pendidikan bersama mitra pendidikan dengan menggelar kegiatan Anugerah Orang tua Berpijar di TIKomDik, Bandung, Senin (06/03/2023).
Ada beberapa pertanyaan yang muncul setelah adanya kondisi kecanduan gadget bagi anak-anak. Salah satunya bagaimana cara menghadapi anak yang terlanjur senang atau kecanduan gadget?
Dinas Pendidikan Kota Bandung bersama komunitas Orang Tua Berpijar, Fammi.ly dan Pandawa Bandung menggelar kegiatan talkshow Penanganan Perilaku Anak dan Remaja. Digelar secara hybrid yang dihadiri oleh guru, orang tua dan masyarakat umum.
Dosen Departemen Pendidikan Masyarakat FIP UPI Dr. Nike Kamarubiani menjelaskan, cara menghadapi anak yang kecanduan gadget harus ada aturan yang diberlakukan untuk semua anggota keluarga. Yakni kapan atau di mana saja tidak boleh menggunakan gadget.
“Dua kuncinya yaitu disiplin dan konsisten. Yang dimulai dari orang tuanya karena kita memberi contoh dan tentunya harus disepakati bersama,” kata Nike dalam Anugerah Orang tua Berpijar di TIKomDik, Bandung, Senin (06/03/2023).
Hal senada pun diungkapkan Pathah Pajar Mubarok selaku Founder Pandawa dan Praktisi Mindful Parenting, menyebutkan ciri anak yang kecanduan gadget akan merasa gelisah saat jauh dari gadgetnya. Jika kondisinya sudah ditahap kecanduan maka harus dibantu oleh pihak professional seperti psikiater.
“Jadi bagaimana kita mengetahui apakah anak kita masih dalam kondisi wajar menggunaka gadget atau tidak dengan cara menjauhkan gadget lalu bagaimana responsnya,” ungkap Pathah.
Sebagai orang tua, lanjutnya, bisa melihat bagaimana respons ananda. Kalau gelisah atau seperti tantrum maka bisa dikatakan ananda sudah kecanduan. Maka ini jadi perhatian orang tua untuk mengantisipasi agar bisa sembuh.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar memberi apresiasi akan kegiatan talkshow Penanganan Perilaku Anak dan Remaja. Di mana kegiatan belajar mengajar tidak hanya tanggung jawab satuan pendidikan melainkan semua pihak, termasuk orang tua dan masyarakat.
“Didiklah anakmu sesuai zamannya. Kita sebagai guru yang hebat memiliki peran yang sangat besar, bagaimana mendidik anak-anak sesuai dengan zamannya. Juga kita sebagai orang tua dan masyarakat harus memberi contoh yang baik untuk ananda,” pesannya. *** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Editor: Siti Fatonah
SPMB 2025 Kota Bandung: Jalur Afirmasi MBK Wajib Miliki Surat Rekomendasi dari Asesmen Center, Ini Caranya
03-06-2025
Apa Bedanya Jalur Domisili dan Zonasi pada SPMB Kota Bandung? Ini Penjelasannya
03-06-2025
Wali Kota Bandung Tegaskan Tak Ada Toleransi Pungli di SPMB
03-06-2025
SPMB Kota Bandung: 2.675 Murid Baru Ditempatkan di SMP Negeri Melalui Tahap Penempatan Afirmasi RMP
27-05-2025
Disdik Kota Bandung Beberkan Kesiapan SPMB 2025/2026
27-05-2025
SPMB Kota Bandung: Ada Pembagian Wilayah Domisili pada Jenjang SD dan SMP, Ini Penjelasannya
26-05-2025
Sinergisitas SPMB Kota Bandung, Berikan Pelayanan Tatap Muka di Kantor Disdik Bersama Disdukcapil dan Dinsos
23-05-2025
Pendataan SPMB Jenjang TK, SD dan SMP di Kota Bandung 2025 Dibuka
20-05-2025