Bandung – Lembaga Kursus dan Pendidikan (LKP) sebagai satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan, ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hadirnya menjadi harapan baru untuk meraih masa depan dengan keterampilan yang dapat menghasilkan banyak kebahagiaan.
LKP Putri Dago salah satunya, lembaga yang berdiri sejak 2010 lalu telah melalui masa-masanya yang kini dimintai oleh banyak masyarakat untuk dijadikan tempat membentuk dan mengembangkan bakat. Programnya pun variatif di antaranya Tata Rias Pengantin, Tata Busana, Tata Rias Rambut dan Membatik.
Pimpinan LKP Putri Dago, Dede Kurniasih mengatakan, lulusannya telah menemui masa depan yang lebih indah. Dari keterampilan yang telah diasah, kini sudah bisa memetik hasilnya yakni mandiri membuka usaha dan bekerja di bidangnya.
“Untuk lulusan Tata Rias Rambut, Alhamdulillah lulusannya sudah bekerja di salon-atau bisa bekerja di Salon Putri. Tentu unggulan yang sangat kami banggakan yaitu membatik,” kata Dede di kantor LKP Putri Dago, Bandung, Rabu (29/09/2021).
Selain itu, lanjutnya, prestasi pun cukup banyak mulai dari tingkat Kota, Provinsi hingga Nasional. Bahkan dalam beberapa kesempatan khususnya Batik Bandung dikenal hingga mancanegara. Sehingga ini jadi kebanggaan tersendiri bisa turut mengharumkan nama Indonesia.
“Bagi yang ingin bergabung, kami terbuka siapapun oleh daftar. Tidak ada Batasan usia, jenis kelamin. Bahkan kita pun memfasilitasi bagi teman-teman disabilitas untuk semangat mengembangkan potensi dan bakat diri,” jelasnya.
Baginya, batik sebagai identitas kebudayaan bangsa Indonesia. Maka untuk generasi penerus harus mau melestarikan batik. Caranya bisa dengan mengikuti pelatihan membatik, workshop dan memakainya.
“Kita harus bangga bahwa batik merupakan hasil budaya Indonesia,” ucapnya.
Rina Haryati, salah satu warga belajar LKP Putri Dago mengungkapkan rasa bangganya bisa belajar membatik. Bahkan ini bisa dijadikan alternatif kegiatan sehari-hari selama pandemi Covid-19.
“Awalnya karena pandemi, kita nganggur jadi mencari alternatif kegiatan. Syukur-syukur menambah penghasilan. Daripada di rumah tidak ada kegiatan lebih baik ikut pelatihan,” ujar Rina disela-sela membatik.
Ia mengaku sudah dua kali ikut pelatihan di LKP Putri Dago. Setiap hari dating ke tempat produksi untuk membatik bersama beberapa warga belajar lainnya. Selain bangga juga senang karena bisa melatih kesabaran dan menambah skill.
“Senang sekali, tapi kalua ngoongin income belum begitu karena kita masih mengerjakan. Tapi saya bangga karena kita bisa berkreasi dan menuangkan ekspresi serta menumbuhkan jiwa seni,” ungkapnya. *** (ayn/fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Editor: Siti Fatonah
SPMB 2025 Kota Bandung: Jalur Afirmasi MBK Wajib Miliki Surat Rekomendasi dari Asesmen Center, Ini Caranya
03-06-2025
Apa Bedanya Jalur Domisili dan Zonasi pada SPMB Kota Bandung? Ini Penjelasannya
03-06-2025
Wali Kota Bandung Tegaskan Tak Ada Toleransi Pungli di SPMB
03-06-2025
SPMB Kota Bandung: 2.675 Murid Baru Ditempatkan di SMP Negeri Melalui Tahap Penempatan Afirmasi RMP
27-05-2025
Disdik Kota Bandung Beberkan Kesiapan SPMB 2025/2026
27-05-2025
SPMB Kota Bandung: Ada Pembagian Wilayah Domisili pada Jenjang SD dan SMP, Ini Penjelasannya
26-05-2025
Sinergisitas SPMB Kota Bandung, Berikan Pelayanan Tatap Muka di Kantor Disdik Bersama Disdukcapil dan Dinsos
23-05-2025
Pendataan SPMB Jenjang TK, SD dan SMP di Kota Bandung 2025 Dibuka
20-05-2025