Bandung – Angklung menjadi muatan lokal wajib di satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar Kota Bandung. Buku panduan kurikulum Mulok Angklung ini telah dilaunching yang dihadiri para Kepala Sekolah Dasar negeri dan swasta di Grand Pasundan Bandung, Kamis (22/06/2023) kemarin.

Angklung adalah alat musik tradsional yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya pada 2011 lalu. Sehingga, agar angklung tetap eksis dikenal oleh masyarakat dunia khususnya Indonesia, Dinas Pendidikan Kota Bandung mensosialisasikan kurikulum muatan lokal Angklung untuk bisa diimpelmentasikann di jenjang SD.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana menjelaskan, peningkatan pengunaan alat musik tradisonal di sekolah ini perlu ditingkatkan. Hal ini juga menjadi salah satu untuk mendukung pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa di Kota Bandung.

“Dengan dilaunchingnya buku panduan kurikulum mulok Angklung, diharapkan bisa diimplementasikan di sekolah. Dengan harapan peserta didik menyukai dan mengenal alat music tradisonal Jawa Barat salah satunya angklung ini,” kata Tantan pada acara Sosialisasi Kurikulum Muatan Lokal Angklung di Grand Pasundan Bandung, Kamis (22/06/2023).

Kepala Bidang PPSD Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan, pelesatarian budaya Indonesia menjadi tugas bersama. Saat ini Dinas tengah berupaya menjadikan Angklung sebagai muatan lokal wajib di Kota Bandung.

“Muatan lokal ini akan diterapkan terlebih dahulu di jenjang Sekolah Dasar, namun diharapkan bisa diterapkan di seluruh jenjang agar lebih banyak peserta didik yang mengenal angklung,” kata Bambang.

Selain itu, menjadikan Angklung sebagai muatan lokal ini sejalan dengan deklarasi Kota Bandung sebagai Kota Angklung. Sehingga, dalam implementasi Mulok Angklung di sekolah, kehadiran pendidik sangat berperan untuk mengenalkan dan memberi wadah minat bakat peserta didik.

“Mari bersama kita mendukung dan mewadahi anak-anak kita pada minat bakat terhadap budaya Indonesia,” pungkasnya. ***


Editor: Siti Fatonah