Bandung – Sebagai masyarakat sosial, perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Ini sebagai upaya agar tidak tertinggal dan bisa menyesuaikan dengan lingkungan tetapi tidak meninggalkan budaya bangsa.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengatakan, Bandung Masagi merupakan konsep pendidikan karakter berbasis kearifan lokal sesuai pandangan hidup budaya paripurna, kokoh dan ajeg. Dengan bertujuan membangun, Cinta Budaya, Agama, dan Lingkungan.

Menurutnya, terdapat empat prinsip utama program budaya Bandung Masagi dalam menjaga kelestarian dan keragaman budaya. Diantaranya Silih asah (mencerdaskan), Silih asuh (mendampingi), Silih asih (kemanusiaan), dan Silih wawangi (menyampaikan hal-hal positif).

“Pesan saya, tetap ikuti zamanmu yang terus berkembang ke arah yang lebih modern, tapi jangan pernah tinggalkan budaya yang sudah di lestarikan sejak dulu,” kata Tantan dalam sambutan kegiatan Gelar Kompetensi Budaya Bandung Masagi SMP Negeri 2 Bandung, Senin (30/05/2022) kemarin.

Selain itu, Tantan berharap kegiatan Gelar Kompetensi Budaya Bandung Masagi ini, bisa menjadi contoh untuk sekolah lain. Yaitu untuk tetap bisa melestarikan budaya dan keberagamannya.

Diharapkan acara tersebut bisa terus terselenggara rutin tiap tahun guna tetap menyadarkan anak didik dan menjadi contoh bagi sekolah lain untuk ikut mensukseskan program ini dan terus melestarikan budaya yang ada. *** (amf/fat/irv)

 

Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung


Editor: Siti Fatonah