BANDUNG – Kelanjutan pendidikan menjadi fokus Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyikapi persoalan yang dialami Ananda atau DP, 15, siswa SMAN 4. Hal ini selaras dengan hasil pertemuan pada Jumat (30/9). Setelah mediasi diikuti orangtua Ananda, Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekolah dan disdik. Kadisdik Kota Bandung Dr Elih Sudiapermana MPd menjelaskan, menjadi konsern dinas dan mediasi lebih membicarakan keberlangsungan sekolah Ananda. Bahkan, bukan hanya itu, tapi justru ada jaminan dari pemerintah, masa pendidikan Ananda diakui pernah belajar di SMAN 4. Dengan begitu, Ananda dapat menikmati masa memperoleh pendidikan yang baik. ’’Alhamdulillah Ananda kita, sudah memilih sekolah yang merasa nyaman atas bimbingan persetujuan orangtua. Insya Allah, kami membantu dari aspek-aspek administrasi yang dibutuhkan,’’ ujar dia saat jumpa pers usai mediasi di Kantor Disdik Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani. Pilihan melanjutkan kepindahan pendidikan Ananda, kata Elih, masih di Kota Bandung. Artinya, sudah ada pilihan sekolah terbaik dari Ananda yang disetujui orangtua. Tinggal disdik membantu dari sisi administrasi. Sekolah asal pun nanti memproses secara teknis. Dengan begitu, diharapkan tidak ada persoalan di kemudian hari. ’’Mereka anak-anak kita. Mari jaga dan lindungi pendidikannya,’’ ucap Elih. Wakil Ketua Komisioner Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengaku bersyukur, proses mediasi berhasil. Baik orangtua Ananda maupun sekolah telah sepaham. Bahwa terjadinya dinamika dalam kehidupan merupakan hal biasa. Termasuk di dunia pendidikan. Namun yang terpenting, semua memiliki semangat untuk bersama melakukan perbaikan. ’’Alhamdulillah orangtua dan sekolah cukup memahami dengan adanya dinamika ini,’’ terang dia. Susanto juga membenarkan, fokus kesepakatan mediasi adalah kelangsungan pendidikan Ananda. Kedua pihak sepakat memfasilitasi itu. Diawali dengan menyampaikan apa yang menjadi pilihan siswa. Lalu, apa yang bisa dilakukan sekolah. Sampai, apa yang bisa dibantu disdik. Sesuai dengan kewenangan masing-masing. ’’Hari ini menjadi kebahagiaan. Prinsipnya KPAI fokus pada apa yang terbaik buat anak,’’ kata dia. Danny Daud Setiana, orangtua Ananda mengakui, bisa memahami kejadian yang dialami anaknya. Saat mediasi, dengan terlebih dirinya dan sekolah menyampaikan persepsi. Sampai pada sebuah keadaan bisa saling memahami persoalan. Akhirnya, bisa saling mengakui ada hal yang tidak sempurna. Kemudian, dicapai solusi yang akan memudahkan Ananda melanjutkan pendidikan. ’’Mudah-mudahan solusi ini jadi keberkahan dan kebaikan bersama,’’ ungkap dia. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Bandung Dadang Yani Zakaria mengucapkan, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya mediasi dengan baik. Banyak hikmah yang bisa didapat dari hal tersebut. Sekaligus menjadi upaya perbaikan ke depan. ’’Yang penting Ananda bisa melanjutkan sekolah. Mungkin saja di sekolah yang baru dan kami siap membantu prosesnya. Diserahkan kembali kepada pilihan anaknya,’’ papar dia. Seperti diketahui, orangtua Ananda, siswa SMAN 4 beberapa waktu lalu mengadu ke KPAI pusat, terkait adanya dugaan sikap diskriminasi SMAN 4 Kota Bandung terhadap anaknya, DP. (humas disdik kota bandung)

Editor: Admin