Bandung – Menjadi guru bukan sebatas profesi melainkan panggilan seorang intelektual yang berkontribusi mencerdaskan generasi bangsa. Peringatan Hari Guru Nasional 2022 ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan akan pentingnya peran guru untuk masa depan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengapresiasi seluruh guru yang telah membimbing dan mengajarkan ilmu kepada para siswa. Juga mengapresiasi guru inspiratif dengan inovasi dan karyanya dalam mencerdaskan, mencetak generasi unggul, cerdas dan berakhlakul karimah.

“Salah satu contohnya kita akan berikan apresiasi kepada guru disabilitas di Kota Bandung. Walaupun dengan disabilitas mereka masih ikut, berusaha, berupaya dan tetap berkarya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Tantan usai upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMPN 5 Bandung, Jumat (25/11/2022).

Kedua, Dinas Pendidikan memiliki guru yang berkiprah dalam hal pendampingan psikologis siswa yaitu Tim Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga). Hadirnya Pandawa terus berinovasi, berkreasi untuk mencegah terjadinya bullying/kekerasan atau perundungan di sekolah. Selain itu, apresiasi untuk Tim Barokah, di mana para guru berbagi ilmu keagamaan yang dilakukan secara rutin tiap Jumat malam.

Guru SDN 019 Pabaki Bandung, Anggi Apransyah Setiadi menjelaskan, setiap inovasi yang sedang/akan diimplementasikan di sekolah harus berprinsip belajar yang menyenangkan. Salah satunya, pembelajaran menggunakan media dan permainan edukasi yang menarik.

“Jadi saya sering sekali membuat permainan-permainan, media-media yang pasti akan melibatkan anak jadi senang dan ceria ketika di kelas. Memberikan pembelajaran karakter dan Mudah-mudahan tidak ada lagi istilah guru kolonial, guru milenial semua guru itu pasti hebat,” ungkap Anggi.

Feni Febriyani Zaman guru SDN 079 Kopo Pajagalan menjelaskan, sesuai dengan tema Hari Guru Nasional “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” lalu inovasi seperti apa? Tentunya segala inovasi harus berpihak pada murid.

“Inovasi harus berpihak pada murid, menuntun murid sesuai kodratnya agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir batin,” ujar Feni.

Bagaimana mewujudkan kebahagiaan lahir batin murid? tentunya dengan cara belajar berinovasi di kelas dengan cara belajar berdiferensiasi, belajar sesuai dengan kebutuhan murid-murid.

Kemudian sebagai guru harus berkolaborasi dengan guru-guru yang lain untuk mewujudkan merdeka belajar. Jadi kita harus Tut Wuri Handayani sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara menuntun murid sesuai kodratnya.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan telah merealisasikan program yang berpihak dan mendukung para guru. Di antaranya, memberikan beasiswa kepada guru yang belum sarjana, Horarium Peningkatan Mutu (HPM) bagi guru non-ASN, Peningkatann kompetensi guru, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). *** (fat/irv)

 

 

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung

Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si

 

Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113

Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik


Editor: Siti Fatonah