BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung bekerja sama dengan Telkom University membangun sektor pendidikan yang maju menuju Bandung Smart City. Keduanya mengembangkan sistem pembelajaran di SMP Negeri dengan memanfaatkan teknologi digital.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr. Elih Sudiapermana mengatakan, pihaknya sudah memetakan dan mensurvei aspek mental dan keterampilan siswa-siswi SMPN di Kota Bandung. Terbukti, mereka telah siap menerapkan teknologi digital dalam kegiatan pembelajaran. “Tentunya, kesiapan siswa-siswi SMPN tersebut harus didukung oleh kesiapan elemen-elemen pendukungnya,” kata Elih.
Disdik sudah meneliti terhadap 287 responden yang terdiri dari siswa-siswi dari 30 SMPN di Kota Bandung yang diambil secara acak. Hasilnya, 75,96 persen pelajar masuk ke dalam kategori memiliki keterampilan digital tinggi. Sedangkan 24,04 persen lainnya termasuk ke dalam kategori siswa-siswi yang memiliki keterampilan digital yang rendah.
Elih menjelaskan, elemen keterampilan yang dianggap paling rendah adalah elemen keterampilan dalam menciptakan konten digital. Elemen ini meliputi keterampilan dalam membuat tulisan, gambar, audio, dan video. Termasuk di dalamnya memodifikasi konten-konten tersebut untuk kemudian disebarkan melalui jaringan internet.
“Elemen ini juga meliputi kepercayaan diri yang dimiliki bahwa konten-konten yang mereka miliki layak untuk disebarkan. Di mana keperacayaan diri ini didasari oleh pengetahuan tentang konteks atas konten, serta norma dan etika menyebarkannya, mengunggahnya,” jelas Elih.
Melihat dari kondisi hasil penelitian tersebut, pihaknya memandang perlu untuk melakukan kegiatan literasi digital. Karena masalah-masalah yang timbul saat ini, seperi cyber bullying, penyebaran hoax, dan masalah-masalah lainnya yang timbul akibat keberadaan teknologi digital dan jaringan internet, akibat “masalah manusia”.
“Artinya, pembangunan infrastruktur jaringan internet perlu dibarengi oleh pembangunan manusianya. Yaitu manusia yang berdaya terhadap kemajuan teknologi, dalam tujuannya mengelola dan mengendalikan determinasi teknologi,” paparnya.
Menurutnya, saat ini tengah terjadi peralihan dari bricks school (sekolah fisik, Red) menuju clicks school (sekolah digital, Red) akibat keberadaan teknologi digital dan jaringan internet. Namun, kondisi saat ini sekolah-sekolah baru dapat mengkombinasikan antara sekolah fisik dan teknologi digital dengan jaringan internet.
“Artinya kondisi saat ini belum memungkinkan untuk sekolah memanfaatkan teknologi digital di semua kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya elemen-elemen yang harus dipenuhi untuk membangun institusi pendidikan yang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tersebut,” ulasnya.
Selain itu, permasalahan-permasalahan yang masih harus dihadapi. Seperti ketersediaan sarana-prasarana TIK, pengembangan informasi dan konten pendidikan, pengembangan SDM pengelola TIK, kesiapan sosial, budaya, dan literasi TIK pemangku kepentingan, permasalahan hak cipta, struktur kewenangan, keamanan informasi, standarisasi system, daya dukung TIK terhadap sektor terkait, dan kepatuhan regulasi.
“Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi digital di sekolah, maka permaslaahan-permasalahan yg disebutkan diatas harus dipersiapkan dan diatasi oleh pemangku kebijakan,” tuturnya.
Pihaknya juga melakukan penelitian evaluasi terhadap kegiatan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN Kota Bandung. Penelitian dilakukan terhadap 285 responden dari 28 SMPN di Kota Bandung yang diambil secara acak. Hasil penelitian menunjukkan persepsi siswa-siswi SMPN terhadap pelaksanaan UNBK cukup baik.
“Misalnya persepsi terhadap kualitas software yang dipakai, informasi tentang penggunaan aplikasi, keterpercayaan sistem ujian, persepsi tentang alat dan ruan ujian, kontribusi guru terhadap pelaksanaan UNBK, dan kontribusi proktor terhadap pelaksanaan ujian dianggap telah baik,” katanya.
Kesiapan para siswa SMPN tersebut juga telah dibahas dalam seminar membangun sektor pendidikan menuju Bandung Smart City di Balai Kota Bandung, Kamis (9/11). Hadir sebagai narasumber yakni Dr. Lucy Pujasari Supratman, Dr. Heroe Wijatno, Asaas Putra, M.I.Kom. Kesimpulan dari seminar tersebut, dari aspek mental dan keterampilan siswa-siswi SMPN di Kota Bandung telah siap untuk menerapkan teknologi digital dalam kegiatan pembelajaran.
Editor: Admin
Disdik Tindaklanjuti Tindak Kekerasan pada Siswa dan Menugaskan Tim Satgas PPKSP
24-02-2025
SIARAN PERS – Innalilahi, Dua Ruang Kelas SDN 042 Gambir Bandung Atapnya Ambruk
07-09-2023
Sebanyak 272 Kepala Sekolah jenjang SD Kota Bandung Mengikuti Kegiatan Kepramukaan Dasar
11-08-2023
Kontingen Kota Bandung Cabor Bulu Tangkis SMP Raih Juara 2 O2SN Tingkat Jabar
11-08-2023
Raih Juara Umum, 3 Cabor Kontingen Kota Bandung Akan Mewakili O2SN Tingkat Nasional 2023
11-08-2023
SIARAN PERS – Gebyar Pekan Kreativitas PAUD Sebagai Ajang untuk Mewujudkan Bakat dan Kemampuan Siswa
04-08-2023
Puluhan Siswa SMP Kota Bandung akan Ikuti Kegiatan O2SN dan GSI tingkat Jawa Barat 2023
31-07-2023
Siaran Pers – Masuki Tahun Politik, Kadisdik: ASN Harus Netral, Tidak Berpihak ke Satu Partai Politik
26-07-2023