Sebanyak 21 orang Pengawas TK dan SD mengunjungi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam kegiatan studi tiru terkait Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Jambi, Aula Disdik, Kamis (21/02/2019).
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Bandung Akhmad Taufan menerima sangat baik kunjungan kerja dari Pengawas Dinas Pendidikan Kota Jambi.
Akhmad Taufan menyampaikan bahwa di Kota Bandung Pengawas sekolah diberdayakan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pendidikan di sekolah. Selain mengawasi proses kegiatan belajar mengajar, di Kota Bandung pengawas diberdayakan juga untuk mengawasi kegiatan terkait manajerial penyelenggaraan sekolah. “Di Bandung Pengawas diberdayakan dalam penyusuann RKAS dalam Aplikasi CEKAS. Pengawas harus melakukan validasi terhadap rencana kegiatan dan anggaran di sekolah Negeri binaan” tutur Akhmad Taufan.
Dalam hal peningkatan kinerja Pengawas, saat ini tim pengembangan inovasi Dinas Pendidikan Kota Bandung sedang mengembangkan aplikasi SIMANTAP, bagaimana aplikasi ini dapat memudahkan pengawas dalam upaya pemantauan penyelenggaraan pendidikan di Kota Bandung.
Selain itu, saat ini seleksi Kepala Sekolah dilakukan dengan menggunanan sistem SIKASEP yaitu Sistem Seleksi Kepala Sekolah Profesional yang dibuat oleh Dinas Pendidikan kota Bandung. Inovasi ini dikembangkan tahun lalu, sistem ini memungkinkan semua guru yang telah memenuhi persyaratan mencalonkan diri untuk menjadi Kepala Sekolah. Selanjutnya sistem akan menyaring dan menyeleksi hingga terpilihlah kepala Sekolah Profesional yang dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Selain SIKASEP Disdik juga menggunakan beberapa aplikasi lain diantaranya Si Geulis, Puber, Ngabaur,dan lain sebagainya, serta adapun inovasi yang berbentuk kolaborasi yaitu SAMAWA ( Sakola Mitra Warga).
“Samawa sendiri bukan arti dari Sakinah Mawadah Warohmah melainkan adalah Sakola Mitra Warga, mengapa demikian? karena keberhasilan pendidikan itu bukan hanya terletak dari sekolahnya, gurunya, Pengawasnya atau Dinas Pendidikannya, tetapi dari orang tua, masyarakat sekitar, serta stakeholdernya” tutur akhmad taufan.
Maka kita merangkul semua stakeholder, masyarakat, orangtua, aparat, dan lain sebagainya untuk bagaimana kita mewujudkan sekolah menjadi tanggung jawab bersama. **(timkehumasanDisdikBandung)