Bandung — Pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sejak Juni 2021. Semua prosedur dilakukan dengan sangat ketat.
Pelaksanaan PTMT tidak hanya melibatkan Satgas Covid-19 namun juga OPD terkait. Hal ini terlihat bahwa sampai dengan saat ini belum semua sekolah dapat melaksanakan PTMT. Hanya sekolah-sekolah yang sudah lolos verifikasi lapangan dengan hasil layak yang dapat menyelenggarakan tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menjelaskan, sebelum PTMT Tahap 2 pada September lalu dilakukan, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan berbagai langkah untuk mewujudkan pembelajaran yang mengutamakan keselamatan anak dan kesehatan warga sekolah.
Di antaranya Vaksinasi bagi seluruh PTK, Self Asessment melalui aplikasi, Verifikasi lapangan, Vaksinasi Siswa dan Surveillance melalui Test PCR kepada siswa dan guru dengan sampling sebanyak 10 persen dari sekolah yang sudah melaksanakan PTMT. Serta pengawasan melalui Tim Pengawas Monev penyelenggaraan PTMT secara terus menerus dan berkesinambungan.
“Prioritas kami adalah keselamatan serta kesehatan Siswa dan warga sekolah. Jadi, rangkaian pencegahan dan tindak lanjut penanganan kasus jika ada kejadian biasa maupun luar biasa, sudah kami persiapakan. Termasuk percepatan vaksinasi anak usia 12-17 tahun sudah mencapai dua ratus ribu lebih siswa,” jelas Hikmat di Bandung, Rabu (20/10/2021).
Perlu diketahui, target Pemerintah Pusat dalam upaya Percepatan Vaksinasi anak usia 12-17 tahun adalah sebesar 70 persen. Sementara Kota Bandung telah melebihi target dengan melakukan vaksinasi sebanyak 205.892 siswa atau 80,87 persen melalui Gebyar Vaksinasi Pelajar Kota Bandung.
Selain vaksinasi, Pemerintah Kota Bandung pun menyelenggarakan surveillance atau Pengawasan berupa swab antigen bagi siswa dan guru yang mengikuti PTMT secara acak. Tahap pertama dilakukan pada 105 Sekolah dengan sampling 30 orang siswa dan 3 orang guru per sekolah.
“Kegiatan surveillance ini masih berjalan, dan 15 – 19 Oktober 2021 kami dapatkan 46 orang Positif Covid dan 1.679 Dinyatakan Negatif. Dan ini pun sudah kami tangani sesuai prosedur,” ujarnya.
Ada beberapa ketentuan terkait tindaklanjut surveillance yang harus difahami bersama. Pertama, Jika hasil surveillans terdapat 0-1 persen positif Covid-19, maka PTMT tetap berjalan. Dengan catatan, siswa atau guru yang positif ditindaklanjuti sesuai standar penanganan penderita Covid-19 oleh Puskesmas setempat.
Kedua, jika hasil surveillance 1-5 persen Positif Covid.19, maka selain penanganan penderita Covid-19 sesuai ketentunan, dilakukan juga pelacakan kontak erat, dan test bagi rombongan belajar yang terkait. Lalu PJJ kembali dilakukan di kelas tersebut sampai proses tracing serta perlakuan medis entry test dan exit test tuntas. Sementara kelas lainnya tetap dapat melaksanakan PTMT.
Ketiga, kondisi dimana hasil surveillance menyatakan bahwa lebih dari 5 persen dinyatakan positif, maka akan dilaksanakan tindak lanjut kasus sesuai standar juga pengetesan bagi seluruh anggota sekolah dan PJJ kembali dilakukan bagi satu sekolah sampai proses penyembuhan dan evaluasi dari Tim gabungan Satgas Covid-19 selesai.
Hal tersebut merupakan mitigasi wabah yang disiapkan Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kelancaran, keamanan serta kualitas layanan PTMT. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir namun juga tetap harus meningkatkan kulitas prokes kepada keluarga dan anak-anak utamanya di masa PPKM level 2 ini.
“Jangan sampai lengah, di sekolahnya 2 jam, pulang sekolah karena mall dibuka, cafe dibuka, area rekreasi dibuka, kemudian kita berlomba-lomba, euforia berlebihan, dan datang ketempat yang ramai serta lalai terhadap prokes akhirnya secara tidak sadar terpapar virus,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Pendidikan telah mengantongi data siswa dan guru yang positif Covid-19 hasil surveillance. Untuk penangannya, pasien ditindaklanjuti oleh Dinkes Kota Bandung.
Selain itu, kami pun telah melakukan penguatan kembali kepada Kepala Sekolah beserta jajaran untuk lebih meningkatkan prokes baik di sekolah maupun di rumah. Namun demikian perlu difahami bahwa proses surveillance tahap 1 ini masih berjalan, dengan target total sebanyak 3.498 orang yang harus di swab.
“Kami sangat berharap kepada orang tua siswa untuk terus melaporkan hasil assessment anak setiap hari, termasuk riwayat perjalanannya, sehingga akan memudahkan petugas dalam melakukan tracing dan tentunya jangan memaksakan untuk PTMT jika kondisi tubuh anak kurang fit,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kota Bandung mulai pelaksanakan PTMT pada 8 September 2021 bagi Satuan Pendidikan kelompok 1 yang telah melakukan tahapan ujicoba sebanyak 330 sekolah dengan kuota peserta belajar sebanyak 50 persen per kelas. Pada 15 September 2021 kelompok 2 mulai PTMT tahapan ujicoba sebanyak 1.667 Satuan Pendidikan dengan kuota peserta 25 persen per kelas.
Sekolah yang diizinkan PTMT, sebelumnya telah menyatakan siap secara aplikasi dilanjut verifikasi kesiapan pelaksanaan tatap muka yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Kewilayahan. Pelaksanaan pun dilakukan secara ketat dengan protokol kesehatan.
Setiap harinya, setiap sekolah diwajibkan untuk melaporkan secara sistem di Simdik Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mulai dari jumlah siswa, guru yang hadir, sakit, hingga laporan yang terkonfirmasi Covid-19. Sejauh ini, pelaksanaan PTMT berjalan lancar dengan tetap melakukan PJJ bagi siswa yang belum diizinkan tatap muka oleh orang tuanya. ***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Drs. H. Cucu Saputra, M.M.Pd
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id
Bandung — Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar telah mengetahui kondisi atap 3 Ruang Kelas pada SDN 015 Kresna. Sejak Juni lalu Kepala Bidang PPSD, Bambang Arianto beserta jajaran telah menyampaikan data lengkap kondisi bangunan, hasil survei dan kajian tim teknis serta rencana tindaklanjut atas ruang kelas tersebut.
“Hasil survei yang dilakukan jajaran kami menyatakan bahwa ruangan tersebut sudah tidak layak untuk dilakukan rehabilitasi, kami sudah membuat langkah-langkah yang harus dilakukan, termasuk telah meminta Kepala Sekolah agar segera membuat surat permohonan penghapusan aset,” Hikmat, Bandung, Jumat (22/20/21)
Sesuai dengan ketentuan, lanjutnya, sambil menunggu surat permohonan penghapusan ruang dan pemutakhiran data kondisi ruang kelas di DAPODIK dari kepala Sekolah. Disdik telah menganggarkan pembangunan Ruang Kelas Baru untuk 3 ruang Kelas di SDN 015 Kresna pada anggaran tahun 2022.
“kami sudah sampaikan kepada Kepala Sekolah, agar ruangan tidak dipakai karena ruangan tersebut tidak bisa direhabilitasi. Jika direhabilitasi bangunan ini tetap berpotensi membahayakan siswa oleh karena itu harus dilakukan pembangunan ruang kelas baru” tambahnya
Dalam pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru diperlukan beberapa langkah kerja. Diantaranya penghapusan aset, perencanaan pembangunan, pembuatan DED (Desain Enginering Detail), proses tender, hingga proses pembangunan.
“Proses tersebut tidak bisa dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan. Maka RKB ini akan dilakukan pada tahun 2022,” ujarnya.
Sebagai informasi Ada 3.556 ruang kelas SD di Kota Bandung yang telah dilakukan kajian. Secara cermat dan matang tim teknis telah menyusun skala prioritas berdasarkan tingkat kerusakan yang ada di lapangan. Hasilnya ada beberapa gedung atau ruang yang harus dilakukan pemeliharaan, rehabilitasi sedang, rehabilitasi ringan, rehabilitasi berat dan juga yang harus dihapuskan untuk dibangun kembali dengan ruang kelas baru.
“Tahun ini ada 18 Ruang kelas Baru yang dibangun dan 179 ruang kelas yang direhabilitasi,” tandasnya. ***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Drs. H. Cucu Saputra, M.M.Pd.
Disdik.bdg@gmail.com
Bandung — Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra menginformasikan, terdapat 14 Sekolah di Kota Bandung ditugaskan kembali menyelenggarakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di antaranya 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK dan 1 SLB.
Hasil surveillance Tahap 1, per 22 Oktober 2021 terdapat 80 Siswa dan 4 Guru Positif. Sementara 2.511 sample Negatif dan 864 sampel masih menunggu hasil.
“Sesuai dengan ketentuan tindaklanjut surveillance, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ karena jumlah siswa/guru yang terpapar berada pada persentase ≥ 5 persen,” kata Cucu di Bandung, Minggu (24/10/2021).
Dengan data tersebut, sekolah belum dapat diklasifikasikan sebagai kluster penyebaran Covid-19. Saat ini Disdik masih menunggu hasil entry test dan exit test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.
“Sebanyak 14 sekolah tersebut telah diinformasikan untuk melaksanakan PJJ mulai 25 Oktober 2021. Selain itu Dinas Kesehatan Kota Bandung langsung menanganinya dengan pelaksanaan isolasi mandiri, pelacakan kontak erat, karantina mandiri, entry test intervensi PTM, melakukan tes untuk semua anggota rombel, karantina semua anggota rombel, serta pengembalian seluruh Rombel untuk kembali PJJ sampai exit test selesai,” jelasnya.
Menurutnya, walaupun angka jumlah siswa/guru yang terpapar per sekolah terlihat kecil, tetapi pengembalian metode pembelajaran menjadi PJJ. Sebab metode ini merupakan prioritas Disdik dalam menjaga keselamatan serta kesehatan siswa dan warga sekolah.
Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran tatap muka saat ini sangat diharapkan oleh hampir semua orang tua, maka perlu dukungan dan kerja sama antara orang tua dan guru. Dengan regulasi 2 jam pembelajaran di sekolah harus di dukung dengan 22 jam prokes dan mobilitas anak di luar sekolah.
“Jangan sampai PPKM level 2 di Kota Bandung menjadi euforia yang berlebihan. Ayo tingkatkan terus kualitas prokes, tunda dulu liburan, rekreasi maupun berkunjung ke tempat-tempat yang ramai, karena hal tersebut berpotensi dalam penyebarang virus Covid-19,” tegasnya.
Harapannya yakni semua pihak bersinergi menciptakan suasana positif, kondusif dan lakukan kegitan-kegiatan yang menghibur bersama seluruh anggota keluarga di rumah.
Sebagai informasi, 14 sekolah yang harus kembali melaksanakan PJJ karena sample surveilance di sekolah tersebut terdapat hasil positif Covid-19 dengan jumlah terpapar 2 sampai dengan 5 orang per sekolah, dengan data rincian sebagai berikut :
No. | Sekolah | Negatif | Positif | Jumlah Sasaran Surveilance | Persentase Positif |
1. | SD YAS | 30 | 3 | 33 | 9% |
2. | SDN 065 Cihampelas | 30 | 3 | 33 | 9% |
3. | SD Ibnu Taimiyah | 29 | 4 | 33 | 12% |
4. | SDN 200 Leuwi Panjang | 29 | 4 | 33 | 12% |
5. | SDN 262 Panyileukan | 29 | 4 | 33 | 12% |
6. | SMP Pelita | 31 | 2 | 33 | 6% |
7. | SMPN 30 Bandung | 54 | 5 | 58 | 9% |
8. | SMA Pasundan 2 | 31 | 2 | 33 | 6% |
9. | SMAN 7 Bandung | 41 | 5 | 46 | 11% |
10. | SMKN 12 Bandung | 35 | 2 | 37 | 5% |
11. | SMKN 5 Bandung | 31 | 2 | 33 | 6% |
12. | SMKN 6 Bandung | 30 | 3 | 33 | 9% |
13. | SMK Buana Karya | 29 | 5 | 34 | 12% |
14. | SLB C Sumber Sari | 26 | 3 | 29 | 9% |
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Drs. H. Cucu Saputra, M.M.Pd.
Disdik.bdg@gmail.com
Bandung – Merespons adanya video viral yang melibatkan anak di bawah umur, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung hadir untuk meluruskan permasalahan yang minim informasi. Utamanya bagaimana perkembangan penyelesaian permasalahan yang sebenarnya sudah dilakukan sebelum viralnya video tersebut.
Pemkot Bandung bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pendidikan, aparatur kewilayahan, P2TP2A serta PUSPAGA hadir secara langsung menemui orang tua/wali anak-anak yang terlibat dalam kejadian ini. Perwakilan yang hadir di Kantor kewilayahan daerah Sarijadi telah mendapatkan informasi bagaimana kronologi kejadiannya.
Hasilnya, hal tersebut terjadi hasil akumulasi dari beberapa penyebab dan kejadian. sehingga kedua keluarga menyadari betul bahwa hal ini merupakan kesalahpahaman di antara anak-anak yang usianya memang masih di bawah umur.
Sebelum video ini viral dan tersebar, kedua keluarga sudah menetapkan kesepakatan bersama. Saat ini anak-anak yang terlibat sedang dalam proses pendampingan psikolog profesional. Keluarga menyayangkan atas tersebarnya video tersebut tanpa izin, sehingga mengganggu proses pemulihan psikis anak-anak yang sebelumnya telah direncanakan dengan baik.
Namun demikian, hadirnya Ketua PUSPAGA, Siti Muntamah atau akrab disapa Ummi Oded telah menguatkan orang tua bahwa Pemerintah betul-betul hadir dalam memberikan hak-hak anak dan perlindungan terhadap tumbuh kembangnya.
“Kami menghimbau kepada masyarakat semua untuk menyamakan persepsi bahwa anak adalah anak kita semuanya, yang didalamnya tidak ada diskriminasi kita harus memberikan perlindungan kepada mereka dan yang terpenting selamatkan tumbuh kembang mereka,” kata Ummi Oded di Bandung, Senin (11/10/2021).
Ia menjelaskan, pertma, setiap anak memiliki masa depan yang harus dikembangkan dengan kreatifitas-kreatifitasnya, tentu dengan bantuan masyarakat untuk tetap menghadirkan sebuah lingkungan yang kondusif. Kedua, memberikan dukungan untuk kebutuhan anak-anak agar tumbuh yang sehat, cerdas sekaligus memiliki lingkungan yang baik. Ketiga adalah menyamakan persepsi dan terus membantu dalam tumbuh kembang anak.
“Insya Allah menjadi catatan kita semuanya banyak PR yang harus kita selesaikan. Dan tentu saja pada kesempatan kali ini pun saya ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan, yang diviralkan perlu juga kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan tentu saja kita akan diuraikan satu persatu,” jelasnya.
Hal yang paling penting adalah konsisten memberikan hak-hak anak dan melindunginya. Agar tidak trauma, tanpa stigma dan tanpa paranoid yang berlebihan. Sebab kejadian tersebut adalah tanggung jawab semua pihak.
“Kota Bandung adalah Kota layak anak dan kita ada didalamnya mari kita ciptakan Kota ini ramah buat seluruh anak-anak,” tegasnya.
Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan hal senada bahwa kejadian tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan sebelum viral. Maka masyarakat memiliki andil untuk memenuhi hak-hak anak dan melindunginya dengan memberikan edukasi bukan menyebarluaskan.
“Insya Allah kami semua terutama pihak Pemerintah Kota Bandung berupaya menyelesaikan ini sesuai dengan alur yang memang harus dipenuhi secara baik. Kami mohon tentunya kepada masyarakat semua membantu, agar permasalahan ini tidak lebih luas lagi,” tegasnya.
Saat ini sudah ditangani dengan melibatkan tenaga konselor psikolog yang sudah bersertifikat yang biasa menangani hal seperti ini. Dengan adanya keterlibatan tenaga psikolog professional harapanya anak-anak yang terlibat dapat Kembali pulih.
Sebagai informasi, permasalahan ini bukan muncul hanya karena kesalahan pengiriman stiker namun merupakan akumulasi permasalahan komunikasi selama satu bulan, namun pihak keluarga tidak menginginkan kronologis musibah ini disampaikan kepada publik agar tidak menghambat proses pemulihan psikologis anak-anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengaku perihatin atas kejadian tersebut. Selanjutnya Disdik akan terus berkoordinasi dengan DP3A dan PUSPAGA untuk melakukan pendampingan pemulihan anak.
Tentu saja, Dinas Pendidikan berkoordinasi dan memfasilitasi dalam penanganan pemulihan anak-anak melalui Pandawa untuk mencari solusi terbaik. Dengan harapan anak-anak semua pulih dengan dukungan dari semua pihak.
“Kami ada tim Pandawa berkolaborasi dengan PUSPAGA untuk mencari solusi dan jalan keluar. Mari kita doakan saja agar musibah ini cepat selesai sehingga anak-anak bisa beraktivitas seperti sebelumnya,” ujarnya Hikmat, Bandung, Senin (11/10/2021). *** (fat/irv)
Bandung – Paradigma pembelajaran baru di satuan pendidikan bukan hanya mengajar saja, tetapi tugas profesional guru harus bisa menginspirasi para siswa dengan menjadikan model belajar yang menyenangkan. Seperti membuat video pembelajaran yang menarik, guru harus berpikir kritis untuk kemajuan dan kebaikan, serta pandai berkomunikasi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, pembelajaran abad ke-21 menggunakan media pembelajaran teknologi yang canggih. Pembelajaran di era merdeka belajar sekarang menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi guru dan siswa.
“Tugas guru di era merdeka belajar harus bisa mengeksplor, profesional dan proposional pada bidangnya untuk mempersiapkan pembelajaran abad 21,” kata Hikmat saat memberikan In Houses Training di SMPN 31 Bandung, Senin (11/10/2021).
Menurutnya, pembelajaran abad 21, guru dan murid harus bisa menyelesaikan masalah dengan cara berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Sebab, konsep merdeka belajar merevolusi pola pikir sehaingga siswa harus siap bekerja atau merima tantangan baru.
“Jika hal tersebut tercapai maka Profil Pelajar Pancasila akan tercapai dengan harapan bisa merubah dunia (pendidikan),” ucapnya.
Ia menegaskan, bahwa guru di abad 21 harus memiliki kemampuan Critical Thingking & Problem Solving, Creativity & Innovation, Commonication, dan Collaboration. Sehingga jadilah guru yang disenangi oleh murid-murid, maka murid akan selalu mengenang sosok guru tersebut. *** (ars/fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Sebanyak 367 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung menerima SK kenaikan pangkat periode Oktober 2021. Setelah menerima pangkat baru, maka kewajiban untuk konsisten meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di Kota Bandung.
ASN yang menerima kenaikan pangkat dalam artian memiliki prestasi. Sebab, pangkat hakikatnya adalah penghargaan bagi ASN yang dinilai memenuhi kriteria dan menunjukan kualitas yang baik di bidangnya selama dua tahun berturut-turut.
“Tingkatkan kualitas kinerja dan jadilah ASN yang profesional, memiliki kompetensi dan menjalankan tugas dengan baik,” kata Kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar saat Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2021 di Ibis Hotel Bandung, Kamis (07/10/2021).
Dalam pesannya, ASN harus mampu berdaptasi dengan situasi dan kondisi terlebih soal teknologi yang semakin canggih. Sebab, regulasi pun akan menyesuaikan sehingga dituntut untuk lebih melek teknologi dan media agar tetap berkembang.
“Regulasi pun menyesuaikan. Oleh karena kita harus mampu beradaptasi. Saya percaya dengan kenaikan pangkat ini harus ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan mengucapkan selamat kepada seluruh ASN yang menerima SK kenaikan pangkat di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Ini sebagai bukti, walaupun kondisi masih di tengah pandemi dan penerapan sistem work from home (WFH), pekerjaan masih bisa diselesaikan dengan baik.
“Per Oktober ini menjadi satu prestasi di mana kita bisa menyelesaikan kenaikan pangkat di angkat hampir 100 persen,” jelas Adi saat Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2021 di Ibis Hotel Bandung, Kamis (07/10/2021).
Menurutnya, kenaikan pangkat ini hakikat penghargaan. Karena melalui proses yang tidak sederhana. ASN bisa naik karena dinilai kinerjanya baik selama dua tahun berturut-turut.
“Di lapangan jadi sebuah dipersepsi kinerja baik yang bisa naik pangkat maka kita juga harus memberikan yang lebih baik (dari sebelumnya),” ungkapnya. *** (fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan dalam organisasi adanya fase awal dan akhir, begitupun masa jabatan. Namun pensiun bukan berarti selesai melainkan kembali memulai kembali dengan karya dan kegiatan yang produktif.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah memasuki masa purnabakti di Satuan Pendidikan formal jenjang SD dan SMP Negeri. Tentu ini bukan akhir dan jalan masih panjang untuk tetap produktif untuk lingkungan.
“Saya yakin bahwa perjuangan masih belum selesai, impian setiap ASN adalah pensiun. Setelah pensiun kita masih bisa produktif. Jadi kalau kita mampu menjalaninya maka jalan kedepannya akan terang benderang,” kata Hikmat di Aula Dinas Pendidikan Kota Bandung, Rabu (06/10/2021).
Selain itu, lanjutnya, bagi ASN yang menerima jabatan baru untuk tetap konsisten dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan pendidikan di Kota Bandung. Jabatan adalah titipan maka harus dilaksanakan secara amanah hingga masa akhir jabatan.
Hal senada pun disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra, kepada para ASN yang telah tuntas mengabdikan diri untuk pendidikan untuk tetap menjaga silaturahmi.
“Terima kasih sudah berjuang dan mengabdikan diri untuk dunia pendidikan,” ucapnya.
Perlu diketahui, Sebanyak 32 ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung mengikuti acara Penyerahan Surat Penugasan Sementara Kepala Satuan Pendidikan Formal Jenjang SD dan SMP Negeri di Aula Utama Dinas Pendidikan Kota Bandung, Rabu (06/10/2021).
Berikut daftar nama yang akan melaksanakan serah terima jabatan kepala satuan pendidikan formal jenjang SD dan SMP Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung :
NO. | NAMA | KETERANGAN |
1 | LILIS SUKMAESIH, S.Pd. M.M.Pd | Menyerahkan Jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 160 Sukalaksana Kota Bandung |
2 | SOLEH HUDIN, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 160 Sukalaksana Kota Bandung |
3 | NANA SUPRIATNA, S.Pd | Menyerahkan Jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 200 Leuwipanjang Kota Bandung |
4 | NURUL KAMILAH, S.Pd.I | Menyerahkan Jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 241 Leuwi Anyar dan Menerima tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 200 Leuwipanjang Kota Bandung |
5 | KOKOM MUSYAROH RAHAYU, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 241 Leuwi Anyar Kota Bandung |
6 | ENDANG SUDIANA, S.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 030 Citareun Kota Bandung |
7 | ABDUL RASID, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 030 Citareun Kota Bandung |
8 | SRI SUKOATI, S.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 204 Cidadap Kota Bandung |
9 | TATI KURNIATI,S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 204 Cidadap Kota Bandung |
10 | SUHARA, S.Pd. M.M.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 053 Cisitu Kota Bandung |
11 | HELMI RAMLAN, S.Pd. M.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 053 Cisitu Kota Bandung |
12 | RUDI RAHMAT, M.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 173 Neglasari Kota Bandung |
13 | ASEP PERMANA SETIAWAN, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 173 Neglasari Kota Bandung |
14 | ENENG LANY ERLINA, S.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 041 Cibuntu Warung Muncang Kota Bandung |
15 | JANUAR MASLIADY, M.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 041 Cibuntu Warung Muncang Kota Bandung |
16 | Dra. MINASARI, M.M.Pd | Menyerahkan jabatan sebagai Plt. Kepala SDN 005 Babakan Ciparay Kota Bandung |
17 | DEWI HENDARSIH, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 005 Babakan Ciparay Kota Bandung |
18 | EKI MEDIANINGSIH, S.Pd. M.M | Menyerahkan jabatan Kepala SDN 111 Pindad dan sebagai Plt. Kepala SDN 210 Babakan Sinyar Kota Bandung yang selanjutnya memasuki masa usia pensiun TMT. 01 Oktober 2021 |
19 | Dra. OOM MAEMUNAH | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 111 Pindad Kota Bandung |
20 | YULI PURWATI W., S.Pd., M.M.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 210 Babakan Sinyar Kota Bandung |
21 | SUHARTATI, S.Pd | Menyerahkan Jabatan Kepala SDN 075 Jatayu Kota Bandung yang selanjutnya memasuki masa usia pensiun TMT 01 oktober 2021 |
22 | DEDE NUNUNG, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 075 Jatayu Kota Bandung |
23 | Drs. DIDI JUNAEDI, M.M.Pd | Menyerahkan jabatan kepala SDN 043 Cimuncang kota Bandung yang selanjutnya memasuki masa pensiun TMT 01 oktober 2021 |
24 | Hj. NENI HERDIANI, S.Pd. M.M.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 043 Cimuncang Kota Bandung |
25 | Dra. Hj. ELI SULIAH | Menyerahkan jabatan kepala SDN 158 Babakansari-Babakan Surabaya dan sebagai Plt. Kepala SDN 191 Babakan Surabaya Kota Bandung yang selanjutnya memasuki masa usia pensiun TMT 1 oktober 2021 |
26 | SOLEHAH, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 158 Babakansari-Babakan Surabaya Kota Bandung |
27 | DIAN WIDIANINGSIH, S.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 191 Babakan Surabaya Kota Bandung |
28 | PIPIN ROSPIMAWATI, S.Pd. M.M.Pd | Menyerahkan Jabatan Kepala SDN 042 Gambir Kota BAndung yang selanjutnya memasuki masa usia pensiun TMT 1 oktober 2021 |
29 | ENDEH NURHAYATI, M.M.Pd | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SDN 043 Gambir Kota Bandung |
30 | LASTRI SULASTRI, S.Pd | Merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagi Plt. Kepala SDN 168 Cipadung Kota Bandung, sehubung Sdr. ELISTIANI, S.Pd. meninggal dunia tanggal 04 oktober 2021 |
31 | IIS SITI AISYAH, S.Pd | Menyerahkan jabatan kepala SMP Negeri 46 Kota Bandung yang selanjutnya memasuki masa usia pensiun TMT 01 oktober 2021 |
32 | YULI KARTIKA YULIANI, S.Pd, M.M | Menerima dan merangkap tugas jabatan sehari-hari sebagai Plt. Kepala SMP Negeri 46 Kota Bandung |
*** (rhi/fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Lembaga Kursus dan Pendidikan (LKP) sebagai satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan, ilmu pengetahuan dan pengalaman. Hadirnya menjadi harapan baru untuk meraih masa depan dengan keterampilan yang dapat menghasilkan banyak kebahagiaan.
LKP Putri Dago salah satunya, lembaga yang berdiri sejak 2010 lalu telah melalui masa-masanya yang kini dimintai oleh banyak masyarakat untuk dijadikan tempat membentuk dan mengembangkan bakat. Programnya pun variatif di antaranya Tata Rias Pengantin, Tata Busana, Tata Rias Rambut dan Membatik.
Pimpinan LKP Putri Dago, Dede Kurniasih mengatakan, lulusannya telah menemui masa depan yang lebih indah. Dari keterampilan yang telah diasah, kini sudah bisa memetik hasilnya yakni mandiri membuka usaha dan bekerja di bidangnya.
“Untuk lulusan Tata Rias Rambut, Alhamdulillah lulusannya sudah bekerja di salon-atau bisa bekerja di Salon Putri. Tentu unggulan yang sangat kami banggakan yaitu membatik,” kata Dede di kantor LKP Putri Dago, Bandung, Rabu (29/09/2021).
Selain itu, lanjutnya, prestasi pun cukup banyak mulai dari tingkat Kota, Provinsi hingga Nasional. Bahkan dalam beberapa kesempatan khususnya Batik Bandung dikenal hingga mancanegara. Sehingga ini jadi kebanggaan tersendiri bisa turut mengharumkan nama Indonesia.
“Bagi yang ingin bergabung, kami terbuka siapapun oleh daftar. Tidak ada Batasan usia, jenis kelamin. Bahkan kita pun memfasilitasi bagi teman-teman disabilitas untuk semangat mengembangkan potensi dan bakat diri,” jelasnya.
Baginya, batik sebagai identitas kebudayaan bangsa Indonesia. Maka untuk generasi penerus harus mau melestarikan batik. Caranya bisa dengan mengikuti pelatihan membatik, workshop dan memakainya.
“Kita harus bangga bahwa batik merupakan hasil budaya Indonesia,” ucapnya.
Rina Haryati, salah satu warga belajar LKP Putri Dago mengungkapkan rasa bangganya bisa belajar membatik. Bahkan ini bisa dijadikan alternatif kegiatan sehari-hari selama pandemi Covid-19.
“Awalnya karena pandemi, kita nganggur jadi mencari alternatif kegiatan. Syukur-syukur menambah penghasilan. Daripada di rumah tidak ada kegiatan lebih baik ikut pelatihan,” ujar Rina disela-sela membatik.
Ia mengaku sudah dua kali ikut pelatihan di LKP Putri Dago. Setiap hari dating ke tempat produksi untuk membatik bersama beberapa warga belajar lainnya. Selain bangga juga senang karena bisa melatih kesabaran dan menambah skill.
“Senang sekali, tapi kalua ngoongin income belum begitu karena kita masih mengerjakan. Tapi saya bangga karena kita bisa berkreasi dan menuangkan ekspresi serta menumbuhkan jiwa seni,” ungkapnya. *** (ayn/fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung — Pagi yang cerah menghiasi Kota Bandung yang beberapa hari ini begitu terasa terik. Angin sepoi-sepoi, kadang begitu kering di kulit dan hareudang. Namun Bandung tetaplah kota menakjubkan dengan segala kenyamanan bagi warganya.
Tak hanya warganya yang ramah dan murah senyum, melainkan konsisten melestarikan kebudayaan dan mengenalkan kepada generasi muda. Salah satunya memakai batik jadi suatu kebanggaan sebagai identitas yang telah diakui oleh dunia melalui UNESCO.
Walaupun beberapa wilayah punya bati, tentu Bandung memiliki keunikan dalam menciptakan motif-motif yang indah untuk dipandang. Batik Putri Dago di bawah naungan Lembaga Kursus dan Pendidikan (LKP) Putri menjadi salah satu contoh yang masih melestarikan kebudayaan asli Indonesia.
Lokasinya di Jalan Ir. H. Juanda No. 343 Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Cukup mudah ditemukan, karena lokasinya yang strategis dan sudah dikenal oleh masyarakat Bandung maupun luar Bandung karena keunggulan dari kualiatas serta motif batiknya.
Dalam momentum Hari Batik yang diperingati setiap 2 Oktober, ini menjadi pengalaman yang menarik. Sebab, bisa berkunjung untuk melihat proses membatik di tempat produksi yang berada di seberang Batik Putri Dago.
Pandangan pertama, kumpulan para perempuan hebat tengah membatik. Duduk di kursi kecil memegang canting yang telah diisi dengan cairan malam yang dipanaskan di dalam panci khusus. Perlahan, kain katun diberi sentuhan garis sesuai motif yang telah dipola sebelumnya. Di sinilah identitas dan karakter suatu khas daerah terlihat.
Tak hanya perempuan, laki-laki pun tak ada hukum yang mengharamkan untuk membatik. Semua genre bahkan anak yang dengan keistimewaan (ABK) pun memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkontribusi melestarikan batik.
Cetak, tulis atau celup, cara ini mengajarkan satu hal penting yakni apapun metodenya hasilnya tetap batik dengan segala keunikannya. Ini adalah keragaman yang menyatu dalam balutan kebudayaan.
Dede Kurniasih, selaku pemilik Batik Putri Dago sekaligus pendiri di LKP Putri menyampaikan Batik sebagai identitas kebudayaan bangsa Indonesia. Maka warganya punya kewajiban untuk melestarikan dan mengenalkan bahwa batik itu keren.
“Batik Kota Bandung memiliki khasnya sendiri dengan balutan motif Kujang, Cangkurileung, Patrakomala, Gedung Sate, Pasopati hingga motif stadion Persib (Gelora Bandung Lautan Api) yang unik,” kata Dede saat ditemui di Batik Putri Dago.
Namun ia juga tidak menutup diri untuk lebih berkreasi dan inovatif. Sesuai dengan pesanan dan kepeminatan pengguna, motif bisa disesuaikan. Misal, anak generasi milenial dan Gen Z lebih suka motif abstrak atau kontemporer maka didihadirkan.
Tentu menurutnya, ini tidak sama sekali menghilangkan keunikan dari batik itu sendiri. Batik tetap batik, apapun motifnya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
“Motif batik yang paling diminati oleh masyarakat Bandung dan luar adalah motif Patrakomala. Ini betul-betul khas Bandung, sebab dulu kala sepanjang jalan Bandung banyak pohon Patrakomala,” ujarnya.
Bagi masyarakat Bandung maupun luar yang ingin turut melestarikan batik atau hendak membeli batik untuk acara bisa mampir ke Batik Putri Dago ini. Ada banyak pilihan motif dan warna. Mau kain atau yang sudah siap pakai tersedia.
Ayo, tingkatkan rasa bangga terhadap batik dengan percaya diri memakai batik dan tidak bosan-bosannya mengenalkan kepada orang-orang di seluruh dunia. Kita Bangga Pakai Batik. *** (fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan pesan kepada seluruh Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) untuk meningkatkan mutu pelayanan. Setiap PTK di Kota Bandung perlu menanamkan cara pandang bisa menyelesaikan masalah dan bermanfaat bagi lingkungannnya.
Seorang PTK yang profesional harus bisa menyikapi segala persoalan di satuan pendidikan dengan baik. Tentu dibarengi dengan solusi yang tepat dan bermanfaat bagi khalayak dengan memprioritaskan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.
“Setiap masalah ada solusinya, ubah mindset jadi manusia yang bisa menyelesaikan masalah. Jadilah manusia yang bisa menebar kebaikan dan bermanfaat,” kata Hikmat saat workshop Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jenjang Sekolah Dasar di SDN 264 Karangpawulang, Bandung, Rabu (29/09/2021).
Menurutnya, PTK dituntut memiliki kemampuan mengelola diri dengan komunikasi yang menyenangkan bagi seluruh warga sekolah. Ini menjadi cara untuk penerapan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Selain itu, jaminan mutu dalam Merdeka Belajar merupakan cara berpikir secara sistem sesuai dengan kondisi saat ini. Apa yang dibaca, didengar dan didapat harus diterima oleh PTK. Sebab, mutu guru yang akan mempengaruhi sistem pembelajaran pada anak sedangkan kecerdasan siswa berbeda dan tidak dilihat dari nilai matapelajaran tertinggi.
“Saat ini anak dinilai dari kecerdasan yang ada pada tiap individunya, sesuai dengan penerapan profil pelajar pancasila tidak ada lagi mengatakan bahwa anak satu dengan yang lainnya tidak pintar Semua anak pintar sesuai kompentisnya masing-masing,” jelasnya.
Perlu diketahui, acara workshop Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dihadiri oleh para guru jenjang Sekolah Dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan menerapkan kolaborasi dan pembinaan antarsekolah. *** (ars/fat/irv)
Tim Humas Dinas Pendidikan Kota Bandung