Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Seksi PAUD selenggarakan Pembinaan PAUD HIBER di SHEO Resort Hotel pada Selasa, 1 Oktober 2019. Ini adalah tindak lanjut dari Program Pemerintah PAUD Holistik Integratif (HI). Di Kota Bandung PAUD HI ini dikembangakan menjadi PAUD HIBER (Holistik Integratif Berdimensi Sosial Budaya dan Ekonomi).
Kegitan kali ini merupakan evaluasi ke-3 di tahun 2019, sebelumnya sudah dilaksanakan pembinaan sebanyak duakali pada lembaga – lembaga PAUD Hiber di Kota Bandung. Yang pertama pada bulan Februari di TK Negeri Citarip dan April di Hotel Grand Asrilia. Kegiatan kali ini diikuti 150 peserta terdiri dari Pokja II PKK Kota Bandung, Pengawas RA, Pengawas TK, Kepala SKB Kota Bandung Penilik PAUD, Ketua IGTKI Kota Bandung, Ketua GOPTKI Kota Bandung, Ketua Himpaudi Kota Bandung, Ketua IGRA Kota Bandung, Ketua BKPRMI Kota Bandung, Ketua PKG Kecamatan se- Kota Bandung dan 64 Lembaga PAUD HIBER.
Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Drs. H. Hikmat Ginanjar, M.Si., Direktur Seameo Ceccep Jawa Barat Dr. Dwi Priyono, M.E.D, Kepala Bidang PP PAUD Dikmas Drs. H. Abdul Gaos, M.Pd, serta Kepala Seksi PAUD Ahmad Asikin, S.Pd., M.M.Pd. Di kegiatan kali ini Kepala Seksi PAUD Ahmad Asikin menggagas tema Pendidikan Kebencanaan di Satuan Pendidikan yang melibatkan beberapa narasumber diantaranya Bapak Irwan Gunawan, M.Pd., dari Seameo Ceccep (Pembuatan SOP Mitigasi) kemudian Ibu Dra. Hj. Erna Ermilia, M.M., dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa terkait Pengantar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), serta Ibu Anna Musdalifah, M.Pd dari TK Assalam terkait Evakuasi dan Mitigasi Bencana.
Kepala Seksi PAUD dalam laporan kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pembinaan PAUD HIBER yang ketiga dan pada bulan November mendatang akan dilaksanakan pembinaan PAUD HIBER yang ke empat atau terakhir di tahun 2019. Sengaja mengusung tema Pendidikan Kebencanaan pada satuan Pendidikan, hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan kesiapsiagaan anak terhadap bencana sejak usia dini. Kemudian Ahmad menambahkan bahwa dengan diberikannya pendidikan kebencanaan sejak usia dini dapat meminimalisir resiko terhadap bencana.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar menjelaskan bahwa satuan pendidikan perlu membangun pembiasaan menghadapi bencana, mulai gempa bumi, tsunami, dan kebakaran sejak dini. Lewat pendidikan, masyarakat perlu disadarkan bahwa daerah yang kita tempati saat sekarang rawan bencana, terutama bencana alam geologi. Karena posisi Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Australia di selatan, lempeng Euro-Asia di bagian barat, dan lempeng Samudra Pasifik di bagian timur. Salah satunya Kota Bandung merupakan potensi bencana gempa bumi karena berada pada sasar Lembang.
Maka, setiap warga negara, termasuk siswa, mesti tahu bagaimana bisa meloloskan diri secara tepat supaya tidak menambah korban jiwa dan tanggap terhadap bencana sehingga dapat meminimalisir korban bencana. Oleh karena itu sangat penting pendidikan kebencanaan diberikan sejak usia dini. (TimKehumasanDisdikBandung)
