Bandung – Maraknya isu penculikan anak menimbulkan keresahan di masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Bandung mengimbau untuk tidak panik, tapi tetap waspada terkait penculikan anak, Senin (30/01/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan isu penculikan anak menjadi perhatian Dinas Pendidikan. Namun, masyarakat pun harus teliti dan cek terlebih dahulu informasi yang beredar tersebut.
“Ini jadi perhatian kami, jangan panik tapi tetap waspada. Cek kembali informasi yang beredar sehingga tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks,” kata Hikmat di kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Senin (30/01/2023).
Kadisdik kembali mengingatkan kepada para Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di seluruh Satuan Pendidikan untuk waspada serta antisipasi agar perserta didik tetap aman hingga pulang sekolah.
“Perlu diantisipasi yaitu selalu berkoordinasi dengan orang tua siswa,” ucapnya.
Perlu diketahui bersama, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari penculikan anak di sekolah. Di antaranya jangan ikut orang yang tidak dikenal; selalu berkomunikasi dengan orang tua siswa; setelah kegiatan belajar selesai langsung pulang ke rumah; jika belum dijemput bisa menunggu di kelas atau area sekolah bersama teman atau guru; dan jangan panik namun tetap waspada. ***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan penuhi aspirasi masyarakat dengan membangun Gedung baru SMPN 72, Rabu (25/01/2023). Ini untuk memfasilitasi daerah blank spot SMP negeri di beberapa daerah Kota Bandung.
Dinas Pendidikan Kota Bandung meresmikan Gedung baru SMPN 72 yang sebelumnya kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan di SMPN 54. Dibangun atas aspirasi berbagai pihak terutama warga komplek bumi Panyileukan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan, hal ini sebagai bentuk nyata pemerintah hadir untuk memberikan layanan pendidikan. Di mana sesuai janji Wali Kota Bandung, akan dibangun dua sekolah dari 18 SMP negeri filial.
“Pemkot hadir di tengah masyarakat memberikan pelayanan pendidikan untuk meminimalisir adanya blank spot SMP negeri di Kota Bandung,” kata Hikmat Ginanjar pada saat meresmikan Gedung baru SMPN 72, Rabu (25/01/2023).
Kadisdik menjelaskan, Pemerintah Kota Bandung terus berupaya meningkatkan aksesabilitas pendidikan dasar. Dengan konsep pentahelix, semua pihak mulai dari Pemerintah, stakeholder hingga masyarakat memiliki peran dalam pelayanan pendidikan.
“Masyarakat berkontribusi memberikan kontrol kepada pemerintah, memberikan sumbangsih terbaik dan mengingatkan melalui aspirasi. Pemerintah hadir memberikan layanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya media pun memiliki peran dalam memberikan edukasi, informasi yang benar kepada masyarakat. Sehingga dengan kolaborasi maka tujuan memajukan pendidikan bisa terealisasi.
“Dengan adanya unit sekolah baru, diharapkan bisa menampung warga sekolah di sekitar zonasi Kecamatan Panyileukan dan sekitarnya,” ucapnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Bandung pun meresmikan beberapa Gedung dan ruang kelas baru tingkat SD dan SMP negeri. Ini merupakan komitmen pemerintah Kota Bandung dengan tujuan pembangunan sarana sesuai RPJMD yaitu meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat.***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Lato-lato permainan jadul yang tengah viral dimainkan di masyarakat Indonesia. Memiliki banyak manfaat namun juga terdapat dampak negatif jika tidak dimainkan dengan benar.
Permainan ini sempat trend di Indonesia pada 1990an yang dengan sebutan nok-nok. Tentunya Lato-lato sebenarnya bukan asli Indonesia melainkan permainan dari Eropa dan Amerika Serikat yang muncul pada 1960-170an.
Pada saat itu, juga sempat dilarang atau ditentang karena dianggap membahayakan. Karena terbuat dari bahan yang keras sehingga dikhawatirkan jika pecah akan mengenai anggota tubuh pemain.
Mainan yang tidak hanya dimainkan oleh anak-anak tapi juga oleh orang dewasa. Di mana memiliki manfaat bagi anak seperti melatih kognitif dan motorik, kepercayaan diri, mengendalikan emosi, mencerdaskan anak hingga melatih kesabaran.
Walaupun baik untuk melatih perkembangan ananda, ternyata ada memiliki dampak negative juga. Di antaranya lupa waktu, mengganggu karena suara, adanya potensi membentur ke tubuh pemain seperti mata, hidung, kepala bahkan bisa membahayakan di sekitarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan. Banyak aneka permainan untuk tumbuh kembang anak, namun perlu adanya pendampingan dan diberi pemahaman dari orang tua. Sehingga dibutuhkan kerja sama agar tidak sampai mencelakai siapapun.
Hikmat menjelaskan, ada banyak informasi di media sosial bahwa permainan Lato-Lato memakan korban. Mengakibatkan anggota tubuh lebam bahkan ada yang harus mendapat Tindakan medis di daerah lain.
“untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Hikmat, Bandung, Selasa (10/01/2023).
Sebagai informasi, surat nomor B/PK.03.02/485-DISDIK/I/2023 tentang Kegiatan Pembelajaran Semester II, poin dua: Menghimbau kepada Seluruh Ekosistem Satuan Pendidikan dan Orang Tua Peserta Didik untuk bersama-sama saling mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital, serta tidak membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (KBM) ke dalam lingkungan sekolah.
“Untuk Ibu Bapak guru dan orang tua siswa, mari kita berkolaborasi mengedukasi ananda tentang permainan dan dampaknya. Juga bijak dalam memainkannya sehingga tidak mengganggu orang lain tentu harus di tempat yang semestinya,” imbaunya. ***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Tidak sedikit masyarakat mengenal budaya Korea melalui drama korea (Drakor). Mulai dari Bahasa, makanan khas, sejarah, tempat wisata, tradisi dan lainnya. Lalu bagaimana dengan budaya Sunda? yang diharapkan bisa mendunia.
Indonesia memiliki aneka budaya, salah satunya Budaya Sunda yang dikenal di tanah parahiyangan. Sama seperti budaya lainnya yang memiliki ciri khas, keunikan, dan hal-hal menarik untuk dikenalkan secara global.
Jika budaya Korea bisa mendunia atau dikenal masyarakat melalui karya drama-drama yang menarik maka diharapkan Budaya Sunda pun bisa. Tidak harus melalui film, tapi bisa melalui karya lainnya atau melalui pertukaran pelajar hingga mengambil kesempatan di setiap kunjungan antarnegara.
Wali Kota Bandung Yana Mulayana yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menerima kunjungan relawan mahasiswa dan dosen dari Andong Nasional University Korea Selatan. Sekaligus peresmian mural dinding luar sekolah SDN 195 Isola Bandung bersama mahasiswa Universitas Kristen Martadinatha, Kamis (05/01/2023).
“Semoga bisa mempererat kerja sama antara Pemkot Bandung dengan Andong University,” sambutan Wali Kota yang diwakili oleh Kadisdik di SDN 195 Isola Bandung, Kamis (05/01/2023).
Hikmat mengatakan Perguruna Tinggi tidak hanya mengurus masalah pendidikan dan pengajaran pada mahasiswa tapi juga melakukan penelitian supaya memiliki SDM yang kreatif, cerdas dan kritik. Para akademika terjun langsung untuk mengabdi dan membantu masyarakat supaya bisa mengembangkan dirinya.
“Biasanya yang melakukan pengabdian masyarakat adalah mahasiswa dari dalam negeri, sekarang berkesempatan menerima kunjujnungan relawan mahasiswa dan dosen dari Andong Nasional University Korea Selatan,” jelasnya.
Harapannya para mahasiswa terjadi interaksi dan dialektika budaya yang memberikan pemahaman baru tentang budaya Korea. Kemudian bisa melihat lagi Budaya Sunda yang terlefleksikan dalam pergaulan masyarakat.
“Masyarakat mengenal budaya Korea dari Drakor. Kami juga membutuhkan masukan dari pihak luar yang memiliki latar belakang berbeda sehingga bisa melihat segalanya dari sudut pandang berbeda,” ujarnya.
Sebagai informasi, para mahasiswa dan dosen dari Andong Nasional University disambut secara budaya Sunda dengan penampilan Tari Merak, Tari Jaipong dan Pencak Silat para siswa SDN 195 Isola. Terlihat para tamu sangat antusias dan menikmati penyambutan tersebut. *** (fat/irv)
Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Tahun baru, semangat baru menjadi slogan yang biasanya terucap di masyarakat. Begitupun di instansi pemerintah yang komitmen untuk terus memberikan pelayanan optimal dengan inovasi baru di tahun 2023.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengucapkan selamat tahun baru 2023. Tahun baru harus diawali dengan hal-hal baik terutama dalam memberikan pelayanan prima di bidang pendidikan.
“Tahun ini harus lebih baik dari sebelumnya, baik dalam pekerjaan maupun akhlak dan sikap kita sebagai pelayan masyarakat khususnya di bidang Pendidikan,” kata Hikmat saat menjadi pembina Apel Pagi mulai bekerja di halaman kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung, Senin (2023/01/01).
Kadisdik mengingatkan kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pendidikan untuk terus meningkatkan kapasitas dalam pelayanan, kerja sama yang baik, komitmen hingga menjalin komunikasi yang lebih baik lagi.
“Jika ada hal-hal yang belum pasti, alangkah baiknya dikomunikasikan terlebih dahulu sebelum dibagikan atau diunggah di media sosial. Terus tingkatkan sinergitas, eratkatkan silaturahmi dan ciptakan suasana kerja yang menyenangkan,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan telah meresmikan Aula baru yang diberi nama Dewi Sartika pada Jumat, 27 Desember 2022 lalu. Sehingga manfaatkan ruang baru tersebut secara maksimal untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebagai ruang pertemuan atau rapat. *** (fat/irv)
Bandung – Anak-anak tidak terlepas dari yang namanya mainan yang diberikan oleh orang tua. Tentu saja sering kali, mainan yang dibeli disesuaikan dengan jenis kelamin. Lalu sebetulnya, apakah perlu membatasi atau membedakan mainan untuk anak laki-laki dan perempuan?
Setidaknya ada pertimbangan saat orang tua membelikan ananda mainan, seperti anak perempuan diberi boneka sementara laki-laki mobil-mobilan atau robot. Mengapa harus begitu? Apakah perlu dibedakan? Kalau orang tua membebaskan ananda untuk memilih mainannya sendiri bagaimana?
Banyak pertanyaan para orang tua terkait hal ini, yang perlu dipahami fungsi dari mainan ini sebagai media hiburan anak. Dengan mainan tersebut dapat membantu perkembangan motorik hingga mengasah imajinasi anak.
Melansir dari berbagai sumber, Simon Baron-Cohen, Profesor Psikopatologi Perkembangan di Universitas Cambridge mengatakan otak anak perempuan dan dan laki-laki terbentuk secara berbeda. Anak perempuan cenderung lebih empati dan peka terhadap orang lain sehingga lebih suka mengobrol atau bermain peran. Sementara anak laki-laki lebih suka bermain aktif dan cenderung menggunakan fisik.
Namun, kata Ahli tidak berlaku sebagai sebuah keharusan dan setiap anak pasti memiliki karakter yang berbeda. Jadi disarankan orang tua memberikan anak-anaknya pengalaman bermain seluas mungkin tanpa batasan. Jadi tidak ada peraturan tertulis yang menyatakan, anak perempuan harus bermain boneka dan laki-laki robot.
Jadi bolehkah membedakan mainan untuk anak?
Psikolog Perkembangan Anak dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, psikolog Rika Ermasari, S.Psi, Ct, CHt dari Brawijaya Women and Children Hospital mengatakan, mainan anak semestinya tidak dibedakan berdasarkan gender.
Boneka tidak hanya mainan khusus untuk anak perempuan, namun juga bisa diberikan pada anak laki-laki. Bermain boneka justru bisa memberi manfaat untuk anak laki-laki, terutama saat ia berusia empat tahun,. Karena di usia tersebut, anak-anak mulai senang bermain peran atau menggunakan imajinasinya. Nah, bermain boneka dapat membantu anak untuk memenuhi kebutuhannya bermain peran misal bermain peran sebagai ayah atau kakak laki-laki bagi anak laki-laki.
Ahli juga mengatakan, orang tua tidak perlu khawatir bila anak laki-laki bermain boneka atau sebaliknya, karena setiap anak ada masanya menyukai mainan yang diminati. Namun dibutuhkan pemahaman dan menyediakan permainan yang sesuai dengan usia serta tahap tumbuh kembang anak.
Dampak Membedakan Mainan Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Membedakan mainan anak berdasarkan gender justru akan membatasi jangkauan kemampuan atau keterampilan yang bisa dikembangkan bagi ananda. Akibatnya, anak jadi kurang bisa mengembangkan minat diri dan bakatnya dengan maksimal. Namun orang tua harus tetap membimbing ananda di setiap masa tumbuh kembangnya. *** (fat/irv)
Bandung – Sebagai orang tua perlu sekali punya rencana untuk mengisi waktu libur sekolah bagi anak-anak. Ini bertujuan agar ananda tetap produktif dan tidak merasa bosan selama liburan semester satu 2022.
Pastinya sebagai Ayah Bunda, pernah mengalami yang masa bingung mau melakukan aktivitas apa agar anak tetap ceria dan tidak cepat merengek yang berlebih selama bersama. Maka menjadwalkan liburan bersama anak sangat penting dan tidak melulu harus mahal atau pergi jauh untuk memberikan kebahagiaan.
Lalu liburan seperti apa? Agar anak produktif, Bahagia dan tentunya tetap memberi ruang untuk mengekspresikan diri untuk terus berkarya.
Mengajak ananda ke museum jadi liburan kreatif dan memberikan pengetahuan baru serta pengalaman yang menyenangkan. Di Kota Bandung banyak pilihan museum yang bisa dikunjungi seperti Museum Geologi, Mandalawangsit, Pos, Gedung Sate dan lainnya.
Bisa ditentukan oleh Ayah Bunda atau berdiskusi terlebih dahulu ke pada ananda sebelum ke Museum. Biar apa? Biar semua happy dan liburannya produktif ya …
Nah untuk membuat karya seni ada dua opsi yaitu membuat sendiri di rumah atau berkunjung ke galeri yang menyediakan pengunjung membuat karya seperti membatik, membuat guci atau vas bunga dan lainnya.
Ini sih disesuaikan saja ya. Kalau Ayah Bunda punya ide yang lebih menarik bisa dikerjakan di rumah. Misal membuat lukisan, membuat kostum daur ulang barang yang sudah tidak terpakai dan lainnya.
Duh ini mah favorit pisan kan ya? Apalagi di Bandung Raya banyak banget pilihan tempat buat bermain di alam. Pasti seru sih mengisi liburan sekolah dengan camping ceria selama satu atau dua malam cukuplah ya.
Bukan sekedar seru, tapi bisa melatih ananda untuk survive di alam. Bagaimana bertindak, problem solving, mengajarkan kesederhanaan, menghargai alam dan lainnya.
Eh tapi cek perkiraan cuaca dulu ya kalau mau camping di alam atau alternatifnya bisa juga ke tempat wisata yang sudah memfasilitasi semuanya.
Bisa banget nih Bun, kalau masih bingung mau liburan ke mana coba ngajak ananda untuk memasak bersama. Diskusikan terlebih dahulu bersama ananda untuk menentukan makanan yang akan dimasak, misal bikin cireng isi atau cake.
Lalu lanjut beli bahan makanan ke pasar bersama ananda. Wah seru nih …
Biasanya Ibu Bapak Guru akan bertanya kepada siswa saat di kelas pasca libur sekolah. Ali liburan ke mana kemarin? Wina liburannya gimana? Terus nih ya, pasti banyaknya jawab mengisi hari libur ke rumah nenek.
Tapi emang seru sih kalau berkunjung ke rumah Nenek tuh, akan banyak cerita dan pengalaman yang menarik mulai dari zaman old hingga kekinian yang pasti beda generasi beda cerita. Sehingga ananda bisa menyimak dan bisa jadi ilmu pengetahuan yang tidak didapat di sekolah.
Jangan lupa juga, dokumentasikan setiap kegiatan. Karena setiap momen bersama itu penting dan semoga kebahagiaan akan terus terulang di setiap harinya. Selamat berlibur … *** (fat/irv)
Bandung — Usaha tidak mengkhianati hasil, istilah yang cocok bagi para siswa siswi berprestasi. Kontingen Kota Bandung menyabet juara umum pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran, Kamis (01/12/2022).
FTBI jenjang SD dan SMP diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dengan 7 mata lomba. Di antaranya Ngabodor Sorangan (Borangan), Nulis Aksara Sunda, Ngarang Carita Pondok, Biantara Basa Sunda, Ngadongeng, Maca Sajak dan Nembang Pupuh.
Melalui Dinas Pendidikan, kontingen Kota Bandung FTBI jenjang SMP berhasil meraih hasil terbaik Juara Umum FTBI 2022. Juga mendapat predikat Yel-Yel Favorit bersama 5 wilayah lainnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dani Nurahman menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta FTBI atas kesungguhan dalam mengikuti seluruh rangkaian acara juga berhasil menjadi juara.
“Alhamdulillah Kota Bandung mendapat gelar Juara umum, kami sangat mengapresiasi dan terima kasih pada para pembimbing, pelatih, Ibu Bapak guru, Kepala Sekolah, MGMP Bahasa Sunda serta untuk seluruh siswa yang sudah mengharumkan nama Kota Bandung di tingkat Provinsi,” kata Dani di Kabupaten Pangandaran, Jumat (02/12/2022).
Ia berpesan untuk tidak cepat puas akan hasil tersebut, terus berkembang akan lebih baik. Tentunya, bukan sebatas juara melainkan dengan acara FTBI bisa lebih mengenalkan dan upaya melestarikan budaya sunda.
Menurutnya, para siswa yang diikutsertakan pada acara FTBI sebelumnya mengikuti seleksi tingkat kota yang dilaksanakan pada September lalu. Sehingga ada cukup waktu untuk mempersiapkan FTBI tingkat Provinsi Jawa Barat 2022.
“Semua kemenangan tidak instan, pasti ada proses. Jadi anak-anak ini punya waktu untuk mempersiapkan diri di lomba tingkat provinsi. Kami mendukung dengan penuh minat bakat siswa, tentu tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari keluarga dan lingkungan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, FTBI sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda. Juga sebagai media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaannya, FTBI melibatkan partisipasi para guru pendamping, pegiat bahasa daerah, dan pemerintah daerah. Festival ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan toleransi kebinekaan di Indonesia.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan, festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan akses bagi para partisipan sehingga nantinya akan semakin bangga menggunakan bahasa daerah.
“Ini merupakan paradigma yang harus kita dorong ke masyarakat,” ucap Menteri Nadiem.
Sebagai informasi, adapun mata lomba yang dimenangkan kontingen Kota Bandung, di antar
Juara 1 Ngadongeng Putra
Juara 1 Biantara Putri
Juara 1 Nembang Pupuh Putri
Juara 1 Tulis Aksara Sunda Putri
Juara 2 Nulis Aksara Sunda Putra
Juara 2 Borangan
Juara Harapan 2 Ngarang Carita Pondok
Juara Umum FTBI 2021
Juara Yel Yel Favorit
Sementara untuk FTBI jenjang SD tingkat Provinsi Jawa Barat meraih juara sebagai berikut:
Juara 1 Ngarang Carpon Putra
Juara 1 Borangan Putra
Juara Harapan 1 Nembang Pupuh Putra
*** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Menjadi guru bukan sebatas profesi melainkan panggilan seorang intelektual yang berkontribusi mencerdaskan generasi bangsa. Peringatan Hari Guru Nasional 2022 ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan akan pentingnya peran guru untuk masa depan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengapresiasi seluruh guru yang telah membimbing dan mengajarkan ilmu kepada para siswa. Juga mengapresiasi guru inspiratif dengan inovasi dan karyanya dalam mencerdaskan, mencetak generasi unggul, cerdas dan berakhlakul karimah.
“Salah satu contohnya kita akan berikan apresiasi kepada guru disabilitas di Kota Bandung. Walaupun dengan disabilitas mereka masih ikut, berusaha, berupaya dan tetap berkarya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Tantan usai upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMPN 5 Bandung, Jumat (25/11/2022).
Kedua, Dinas Pendidikan memiliki guru yang berkiprah dalam hal pendampingan psikologis siswa yaitu Tim Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga). Hadirnya Pandawa terus berinovasi, berkreasi untuk mencegah terjadinya bullying/kekerasan atau perundungan di sekolah. Selain itu, apresiasi untuk Tim Barokah, di mana para guru berbagi ilmu keagamaan yang dilakukan secara rutin tiap Jumat malam.
Guru SDN 019 Pabaki Bandung, Anggi Apransyah Setiadi menjelaskan, setiap inovasi yang sedang/akan diimplementasikan di sekolah harus berprinsip belajar yang menyenangkan. Salah satunya, pembelajaran menggunakan media dan permainan edukasi yang menarik.
“Jadi saya sering sekali membuat permainan-permainan, media-media yang pasti akan melibatkan anak jadi senang dan ceria ketika di kelas. Memberikan pembelajaran karakter dan Mudah-mudahan tidak ada lagi istilah guru kolonial, guru milenial semua guru itu pasti hebat,” ungkap Anggi.
Feni Febriyani Zaman guru SDN 079 Kopo Pajagalan menjelaskan, sesuai dengan tema Hari Guru Nasional “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” lalu inovasi seperti apa? Tentunya segala inovasi harus berpihak pada murid.
“Inovasi harus berpihak pada murid, menuntun murid sesuai kodratnya agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir batin,” ujar Feni.
Bagaimana mewujudkan kebahagiaan lahir batin murid? tentunya dengan cara belajar berinovasi di kelas dengan cara belajar berdiferensiasi, belajar sesuai dengan kebutuhan murid-murid.
Kemudian sebagai guru harus berkolaborasi dengan guru-guru yang lain untuk mewujudkan merdeka belajar. Jadi kita harus Tut Wuri Handayani sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara menuntun murid sesuai kodratnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan telah merealisasikan program yang berpihak dan mendukung para guru. Di antaranya, memberikan beasiswa kepada guru yang belum sarjana, Horarium Peningkatan Mutu (HPM) bagi guru non-ASN, Peningkatann kompetensi guru, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). *** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung — Apresiasi sebagai bentuk dukungan dan rasa bangga akan sebuah karya. Begitupun para siswa yang memiliki minat bakatnya diberi kesempatan untuk tampil pada kegiatan Apresiasi Kreativitas Siswa tingkat SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung di GH Universal Bandung, Kamis (17/11/2022) kemarin.
Talenta siswa beragam dan patut diberi apresiasi. Di antaranya minta bakat di bidang seni, budaya, keagamaan, olahraga, akademik dan lainnya sebagainya. Apapun minat bakat siswa maka pemerintah, guru, orang tua hingga masyarakat perlu memberikan dukungan untuk perkembangan yang lebih baik lagi ke depan.
Pada kegelaran Apresiasi Kreativitas Siswa tingkat SMP, para siswa tampil menunjukan kemampuannya. Acara dikemas secara menarik melalui seni budaya dengan penyambutan kaulinan barudak, tari rakyat hingga upacara adat sebelum acara dimulai.
Kepala Dinas Pendidikaan Kotaa Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan rasa bangga kepada seluruh siswa di Kota Bandung, termasuk juga kepada Kepala Sekolah dan para guru yang telah membimbing selama proses pencapaian prestasi. Bahwa setiap prestasi tidak dicapai secara instan.
“Tentunya prestasi ini tidak instan, semuanya melalui suatu proses. Proses belajar mendapatkan pendidikan, pengarahan baik dari guru maupun orang tua yang memiliki peran yang sangat strategis dan penting,” kata Hikmat Ginanjar pada saat sambutan Apresiasi Kreativitas Siswa di GH Universal Bandung, Kamis (17/11/2022).
Menurutnya, seiring dengan program Merdeka Belajar ternyata memang seluruh anak Indonesia memiliki potensi yang berbeda dan mampu mengasah untuk berkembang, sehingga muncullah prestasi. Semua ambil peran untuk saling mengingatkan untuk mendukung proses berkembang para peserta didik kelak akan menjadi generasi yang hebat dan bermanfaat bagi lingkungannya.
“Menjadi pribadi yang memiliki karakter Bandung Masagi, memiliki potensi, kita gali mereka supaya benar-benar bisa terarah. Saya yakin dan percaya jika kita jeli melihat apa yang dimiliki oleh anak kita, peserta didik kita, dan mengarahkannya dengan baik dan benar,” jelasnya.
Hikmat, yakin dan percaya nanti dikemudian hari para peserta didik akan lahir jadi generasi bangsa yang memiliki karakter Bandung Masagi yang memiliki kualitas hidup, sumber daya manusia yang baik, yang dapat dibanggakan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai informasi, Wali Kota Bandung Yana Mulyana turut hadir secara virtual untuk memberikan sambutan dan apresiasi kepada para peserta didik berprestasi.
“Atas nama Pemerintah Kota Bandung kami apresiasi, yang penting jangan pernah berhenti berkreativitas, berinovasi dan mudah-mudah kita semua sehat,” ungkap Yana secara virtual, Kamis (17/11/2022).
Setiap anak memiliki minat bakatnya masing-masing, agar terus berkembang perlu dukungan dan wadah untuk menampung kreativitasnya salah satunya melalui Apresiasi Kreativitas Siswa ini. *** (fat/irv)
Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung