Bandung – Anak-anak tidak terlepas dari yang namanya mainan yang diberikan oleh orang tua. Tentu saja sering kali, mainan yang dibeli disesuaikan dengan jenis kelamin. Lalu sebetulnya, apakah perlu membatasi atau membedakan mainan untuk anak laki-laki dan perempuan?
Setidaknya ada pertimbangan saat orang tua membelikan ananda mainan, seperti anak perempuan diberi boneka sementara laki-laki mobil-mobilan atau robot. Mengapa harus begitu? Apakah perlu dibedakan? Kalau orang tua membebaskan ananda untuk memilih mainannya sendiri bagaimana?
Banyak pertanyaan para orang tua terkait hal ini, yang perlu dipahami fungsi dari mainan ini sebagai media hiburan anak. Dengan mainan tersebut dapat membantu perkembangan motorik hingga mengasah imajinasi anak.
Melansir dari berbagai sumber, Simon Baron-Cohen, Profesor Psikopatologi Perkembangan di Universitas Cambridge mengatakan otak anak perempuan dan dan laki-laki terbentuk secara berbeda. Anak perempuan cenderung lebih empati dan peka terhadap orang lain sehingga lebih suka mengobrol atau bermain peran. Sementara anak laki-laki lebih suka bermain aktif dan cenderung menggunakan fisik.
Namun, kata Ahli tidak berlaku sebagai sebuah keharusan dan setiap anak pasti memiliki karakter yang berbeda. Jadi disarankan orang tua memberikan anak-anaknya pengalaman bermain seluas mungkin tanpa batasan. Jadi tidak ada peraturan tertulis yang menyatakan, anak perempuan harus bermain boneka dan laki-laki robot.
Jadi bolehkah membedakan mainan untuk anak?
Psikolog Perkembangan Anak dan Play Therapist, Mayke S Tedjasaputra, psikolog Rika Ermasari, S.Psi, Ct, CHt dari Brawijaya Women and Children Hospital mengatakan, mainan anak semestinya tidak dibedakan berdasarkan gender.
Boneka tidak hanya mainan khusus untuk anak perempuan, namun juga bisa diberikan pada anak laki-laki. Bermain boneka justru bisa memberi manfaat untuk anak laki-laki, terutama saat ia berusia empat tahun,. Karena di usia tersebut, anak-anak mulai senang bermain peran atau menggunakan imajinasinya. Nah, bermain boneka dapat membantu anak untuk memenuhi kebutuhannya bermain peran misal bermain peran sebagai ayah atau kakak laki-laki bagi anak laki-laki.
Ahli juga mengatakan, orang tua tidak perlu khawatir bila anak laki-laki bermain boneka atau sebaliknya, karena setiap anak ada masanya menyukai mainan yang diminati. Namun dibutuhkan pemahaman dan menyediakan permainan yang sesuai dengan usia serta tahap tumbuh kembang anak.
Dampak Membedakan Mainan Terhadap Tumbuh Kembang Anak
Membedakan mainan anak berdasarkan gender justru akan membatasi jangkauan kemampuan atau keterampilan yang bisa dikembangkan bagi ananda. Akibatnya, anak jadi kurang bisa mengembangkan minat diri dan bakatnya dengan maksimal. Namun orang tua harus tetap membimbing ananda di setiap masa tumbuh kembangnya. *** (fat/irv)
Bandung – Sebagai orang tua perlu sekali punya rencana untuk mengisi waktu libur sekolah bagi anak-anak. Ini bertujuan agar ananda tetap produktif dan tidak merasa bosan selama liburan semester satu 2022.
Pastinya sebagai Ayah Bunda, pernah mengalami yang masa bingung mau melakukan aktivitas apa agar anak tetap ceria dan tidak cepat merengek yang berlebih selama bersama. Maka menjadwalkan liburan bersama anak sangat penting dan tidak melulu harus mahal atau pergi jauh untuk memberikan kebahagiaan.
Lalu liburan seperti apa? Agar anak produktif, Bahagia dan tentunya tetap memberi ruang untuk mengekspresikan diri untuk terus berkarya.
Mengajak ananda ke museum jadi liburan kreatif dan memberikan pengetahuan baru serta pengalaman yang menyenangkan. Di Kota Bandung banyak pilihan museum yang bisa dikunjungi seperti Museum Geologi, Mandalawangsit, Pos, Gedung Sate dan lainnya.
Bisa ditentukan oleh Ayah Bunda atau berdiskusi terlebih dahulu ke pada ananda sebelum ke Museum. Biar apa? Biar semua happy dan liburannya produktif ya …
Nah untuk membuat karya seni ada dua opsi yaitu membuat sendiri di rumah atau berkunjung ke galeri yang menyediakan pengunjung membuat karya seperti membatik, membuat guci atau vas bunga dan lainnya.
Ini sih disesuaikan saja ya. Kalau Ayah Bunda punya ide yang lebih menarik bisa dikerjakan di rumah. Misal membuat lukisan, membuat kostum daur ulang barang yang sudah tidak terpakai dan lainnya.
Duh ini mah favorit pisan kan ya? Apalagi di Bandung Raya banyak banget pilihan tempat buat bermain di alam. Pasti seru sih mengisi liburan sekolah dengan camping ceria selama satu atau dua malam cukuplah ya.
Bukan sekedar seru, tapi bisa melatih ananda untuk survive di alam. Bagaimana bertindak, problem solving, mengajarkan kesederhanaan, menghargai alam dan lainnya.
Eh tapi cek perkiraan cuaca dulu ya kalau mau camping di alam atau alternatifnya bisa juga ke tempat wisata yang sudah memfasilitasi semuanya.
Bisa banget nih Bun, kalau masih bingung mau liburan ke mana coba ngajak ananda untuk memasak bersama. Diskusikan terlebih dahulu bersama ananda untuk menentukan makanan yang akan dimasak, misal bikin cireng isi atau cake.
Lalu lanjut beli bahan makanan ke pasar bersama ananda. Wah seru nih …
Biasanya Ibu Bapak Guru akan bertanya kepada siswa saat di kelas pasca libur sekolah. Ali liburan ke mana kemarin? Wina liburannya gimana? Terus nih ya, pasti banyaknya jawab mengisi hari libur ke rumah nenek.
Tapi emang seru sih kalau berkunjung ke rumah Nenek tuh, akan banyak cerita dan pengalaman yang menarik mulai dari zaman old hingga kekinian yang pasti beda generasi beda cerita. Sehingga ananda bisa menyimak dan bisa jadi ilmu pengetahuan yang tidak didapat di sekolah.
Jangan lupa juga, dokumentasikan setiap kegiatan. Karena setiap momen bersama itu penting dan semoga kebahagiaan akan terus terulang di setiap harinya. Selamat berlibur … *** (fat/irv)
Bandung — Usaha tidak mengkhianati hasil, istilah yang cocok bagi para siswa siswi berprestasi. Kontingen Kota Bandung menyabet juara umum pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran, Kamis (01/12/2022).
FTBI jenjang SD dan SMP diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dengan 7 mata lomba. Di antaranya Ngabodor Sorangan (Borangan), Nulis Aksara Sunda, Ngarang Carita Pondok, Biantara Basa Sunda, Ngadongeng, Maca Sajak dan Nembang Pupuh.
Melalui Dinas Pendidikan, kontingen Kota Bandung FTBI jenjang SMP berhasil meraih hasil terbaik Juara Umum FTBI 2022. Juga mendapat predikat Yel-Yel Favorit bersama 5 wilayah lainnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dani Nurahman menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta FTBI atas kesungguhan dalam mengikuti seluruh rangkaian acara juga berhasil menjadi juara.
“Alhamdulillah Kota Bandung mendapat gelar Juara umum, kami sangat mengapresiasi dan terima kasih pada para pembimbing, pelatih, Ibu Bapak guru, Kepala Sekolah, MGMP Bahasa Sunda serta untuk seluruh siswa yang sudah mengharumkan nama Kota Bandung di tingkat Provinsi,” kata Dani di Kabupaten Pangandaran, Jumat (02/12/2022).
Ia berpesan untuk tidak cepat puas akan hasil tersebut, terus berkembang akan lebih baik. Tentunya, bukan sebatas juara melainkan dengan acara FTBI bisa lebih mengenalkan dan upaya melestarikan budaya sunda.
Menurutnya, para siswa yang diikutsertakan pada acara FTBI sebelumnya mengikuti seleksi tingkat kota yang dilaksanakan pada September lalu. Sehingga ada cukup waktu untuk mempersiapkan FTBI tingkat Provinsi Jawa Barat 2022.
“Semua kemenangan tidak instan, pasti ada proses. Jadi anak-anak ini punya waktu untuk mempersiapkan diri di lomba tingkat provinsi. Kami mendukung dengan penuh minat bakat siswa, tentu tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari keluarga dan lingkungan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, FTBI sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda. Juga sebagai media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar di tingkat kecamatan, kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaannya, FTBI melibatkan partisipasi para guru pendamping, pegiat bahasa daerah, dan pemerintah daerah. Festival ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan toleransi kebinekaan di Indonesia.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan, festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan dapat memberikan akses bagi para partisipan sehingga nantinya akan semakin bangga menggunakan bahasa daerah.
“Ini merupakan paradigma yang harus kita dorong ke masyarakat,” ucap Menteri Nadiem.
Sebagai informasi, adapun mata lomba yang dimenangkan kontingen Kota Bandung, di antar
Juara 1 Ngadongeng Putra
Juara 1 Biantara Putri
Juara 1 Nembang Pupuh Putri
Juara 1 Tulis Aksara Sunda Putri
Juara 2 Nulis Aksara Sunda Putra
Juara 2 Borangan
Juara Harapan 2 Ngarang Carita Pondok
Juara Umum FTBI 2021
Juara Yel Yel Favorit
Sementara untuk FTBI jenjang SD tingkat Provinsi Jawa Barat meraih juara sebagai berikut:
Juara 1 Ngarang Carpon Putra
Juara 1 Borangan Putra
Juara Harapan 1 Nembang Pupuh Putra
*** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Menjadi guru bukan sebatas profesi melainkan panggilan seorang intelektual yang berkontribusi mencerdaskan generasi bangsa. Peringatan Hari Guru Nasional 2022 ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan akan pentingnya peran guru untuk masa depan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengapresiasi seluruh guru yang telah membimbing dan mengajarkan ilmu kepada para siswa. Juga mengapresiasi guru inspiratif dengan inovasi dan karyanya dalam mencerdaskan, mencetak generasi unggul, cerdas dan berakhlakul karimah.
“Salah satu contohnya kita akan berikan apresiasi kepada guru disabilitas di Kota Bandung. Walaupun dengan disabilitas mereka masih ikut, berusaha, berupaya dan tetap berkarya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Tantan usai upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMPN 5 Bandung, Jumat (25/11/2022).
Kedua, Dinas Pendidikan memiliki guru yang berkiprah dalam hal pendampingan psikologis siswa yaitu Tim Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga). Hadirnya Pandawa terus berinovasi, berkreasi untuk mencegah terjadinya bullying/kekerasan atau perundungan di sekolah. Selain itu, apresiasi untuk Tim Barokah, di mana para guru berbagi ilmu keagamaan yang dilakukan secara rutin tiap Jumat malam.
Guru SDN 019 Pabaki Bandung, Anggi Apransyah Setiadi menjelaskan, setiap inovasi yang sedang/akan diimplementasikan di sekolah harus berprinsip belajar yang menyenangkan. Salah satunya, pembelajaran menggunakan media dan permainan edukasi yang menarik.
“Jadi saya sering sekali membuat permainan-permainan, media-media yang pasti akan melibatkan anak jadi senang dan ceria ketika di kelas. Memberikan pembelajaran karakter dan Mudah-mudahan tidak ada lagi istilah guru kolonial, guru milenial semua guru itu pasti hebat,” ungkap Anggi.
Feni Febriyani Zaman guru SDN 079 Kopo Pajagalan menjelaskan, sesuai dengan tema Hari Guru Nasional “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar” lalu inovasi seperti apa? Tentunya segala inovasi harus berpihak pada murid.
“Inovasi harus berpihak pada murid, menuntun murid sesuai kodratnya agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir batin,” ujar Feni.
Bagaimana mewujudkan kebahagiaan lahir batin murid? tentunya dengan cara belajar berinovasi di kelas dengan cara belajar berdiferensiasi, belajar sesuai dengan kebutuhan murid-murid.
Kemudian sebagai guru harus berkolaborasi dengan guru-guru yang lain untuk mewujudkan merdeka belajar. Jadi kita harus Tut Wuri Handayani sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara menuntun murid sesuai kodratnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan telah merealisasikan program yang berpihak dan mendukung para guru. Di antaranya, memberikan beasiswa kepada guru yang belum sarjana, Horarium Peningkatan Mutu (HPM) bagi guru non-ASN, Peningkatann kompetensi guru, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). *** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung — Apresiasi sebagai bentuk dukungan dan rasa bangga akan sebuah karya. Begitupun para siswa yang memiliki minat bakatnya diberi kesempatan untuk tampil pada kegiatan Apresiasi Kreativitas Siswa tingkat SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung di GH Universal Bandung, Kamis (17/11/2022) kemarin.
Talenta siswa beragam dan patut diberi apresiasi. Di antaranya minta bakat di bidang seni, budaya, keagamaan, olahraga, akademik dan lainnya sebagainya. Apapun minat bakat siswa maka pemerintah, guru, orang tua hingga masyarakat perlu memberikan dukungan untuk perkembangan yang lebih baik lagi ke depan.
Pada kegelaran Apresiasi Kreativitas Siswa tingkat SMP, para siswa tampil menunjukan kemampuannya. Acara dikemas secara menarik melalui seni budaya dengan penyambutan kaulinan barudak, tari rakyat hingga upacara adat sebelum acara dimulai.
Kepala Dinas Pendidikaan Kotaa Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan rasa bangga kepada seluruh siswa di Kota Bandung, termasuk juga kepada Kepala Sekolah dan para guru yang telah membimbing selama proses pencapaian prestasi. Bahwa setiap prestasi tidak dicapai secara instan.
“Tentunya prestasi ini tidak instan, semuanya melalui suatu proses. Proses belajar mendapatkan pendidikan, pengarahan baik dari guru maupun orang tua yang memiliki peran yang sangat strategis dan penting,” kata Hikmat Ginanjar pada saat sambutan Apresiasi Kreativitas Siswa di GH Universal Bandung, Kamis (17/11/2022).
Menurutnya, seiring dengan program Merdeka Belajar ternyata memang seluruh anak Indonesia memiliki potensi yang berbeda dan mampu mengasah untuk berkembang, sehingga muncullah prestasi. Semua ambil peran untuk saling mengingatkan untuk mendukung proses berkembang para peserta didik kelak akan menjadi generasi yang hebat dan bermanfaat bagi lingkungannya.
“Menjadi pribadi yang memiliki karakter Bandung Masagi, memiliki potensi, kita gali mereka supaya benar-benar bisa terarah. Saya yakin dan percaya jika kita jeli melihat apa yang dimiliki oleh anak kita, peserta didik kita, dan mengarahkannya dengan baik dan benar,” jelasnya.
Hikmat, yakin dan percaya nanti dikemudian hari para peserta didik akan lahir jadi generasi bangsa yang memiliki karakter Bandung Masagi yang memiliki kualitas hidup, sumber daya manusia yang baik, yang dapat dibanggakan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai informasi, Wali Kota Bandung Yana Mulyana turut hadir secara virtual untuk memberikan sambutan dan apresiasi kepada para peserta didik berprestasi.
“Atas nama Pemerintah Kota Bandung kami apresiasi, yang penting jangan pernah berhenti berkreativitas, berinovasi dan mudah-mudah kita semua sehat,” ungkap Yana secara virtual, Kamis (17/11/2022).
Setiap anak memiliki minat bakatnya masing-masing, agar terus berkembang perlu dukungan dan wadah untuk menampung kreativitasnya salah satunya melalui Apresiasi Kreativitas Siswa ini. *** (fat/irv)
Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Dinas Pendidikan Kota Bandung merespons dan menindaklanjuti terkait adanya kabar perundungan yang diterima pada Jumat (18/11/2022) kemarin. Hal ini berkaitan dengan adanya kejadian perundungan di lingkungan sekolah pada Kamis (17/11/2022).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengatakan pihaknya langsung berkomunikasi dengan sekolah. Juga menugaskan Pengawas pembina ke lokasi untuk mengetahui dan memberikan pembinaan terhadap sekolah pada Sabtu (19/11/2022).
Selain itu, Disdik Kota Bandung melalui para pengawas sekolah telah melakukan pertemuan dengan para siswa yang terlibat didampingi Polsek setempat.
“Tindaklanjutnya kami sudah menugaskan Pengawas Sekolah serta Tim Pandawa melalui program ROOTS yang akan dipimpin oleh Sabarina Sarah sebagai Fasilitator Nasional Program ROOTS sebagai upaya pendampingan siswa,” kata Hikmat, Bandung, Sabtu (19/11/2022).
Dinas Pendidikan telah memberi pembinaan dan teguran kepada sekolah. Namun terkait tindaklanjut lainnya hal ini masih dalam pertimbangan.
“Sekolah sudah diberi teguran, Prioritas adalah memberikan pendampingan secara psikologis anak.” tegasnya.
Ia berharap kejadian perundungan di lingkungan sekolah seperti ini tidak ada akan pernah terjadi lagi khususnya di Kota Bandung.
“Untuk Kepala Sekolah, Ibu Bapak Guru mohon untuk terus pantau kegiatan para siswa. Bimbing, beri pemahaman tentang pendidikan karakter hingga
sikap saling menghargai satu sama lain,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana menjelaskan pihak Disdik prihatin dengan kejadian Perundungan ini. selama
ini telah dilakukan pembinaan dan edukasi kepada para Kepala Sekolah, Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Satuan Pendidikan terkait kekerasan di sekolah.
Tantan menegaskan, bahwa ini sebagai pembelajaran agar sekolan melakukan langkah-langkah untuk antisipasi adanya kejadian kekerasan di sekolah.
“Sekali lagi kami mengharapkan sekolah lebih dapat menjaga dan dapat melindungi siswa dari tindak kekerasan atau perundungandi sekolah. Tentunya
orang tua juga, kami mohon bantuannya untuk berperan di lingkungan keluarga masing-masing. ***
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Kaulinan Bandung pecahkan Rekor ORI dengan peserta terbanyak se-Indonesia dalam acara Festival Bandung Ulin 2022 di Sport Jabar, Kamis (03/11/2022). Antusiasme peserta sangat luar biasa tercatat oleh pihak Ori Original Rekor Muri sebanyak 67 ribu yang mengikuti pemecahan rekor ini.
Festival Bandung Ulin ini merupakan kalender pendidikan Dinas Pendidikan Kota Bandung yang dilaksanakan rutin satu tahun sekali. Namun sempat absen selama dua tahun karena pandemi, dan hari ini mencatat sejarah bersama generasi baru.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Bandung mengajukan angka 8.000 orang untuk Rekor Muri Kaulinan Barudak di antaranya Cingciripit, Surser dan Perepet Jengkol. Atas semangat dan kolaborasi semua pihak akhirnya berhasil tercatat oleh Ori Original Rekor Muri sebanyak 67.898 orang yaitu offline 8.139 dan online 59.579 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar hadir langsung bersama lebih dari 8.000 peserta didik tingkat SD dan SMP di Kota Bandung. Acara ini dilaksanakan untuk pembentukan karakter yaitu mencintai budaya Sunda.
“Hari ini tampil berbagai pagelaran, kaulinan lembur yang di dalamnya memiliki makna dan falsafah yang tinggi bagi kita,” kata Hikmat saat memberikan sambutan Festival Bandung Ulin di Sport Jabar, Kamis (03/11/2022).
Selain pemecahan rekor muri, sekaligus melaunching Pencak Silat dan Angklung sebagai muatan lokal wajib di tingkat SD di Kota Bandung. Muatan lokal (mulok) wajib ini ditandai dan diabadikan dalam penyerahan Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Bandung Masagi.
“Kami haturkan terima kasih dan apresiasi atas kolabirasi yang luar biasa ini. Hari ini tidak ada yang tidak tersenyum, semua bahagia dan anak-anak bergembira bisa belajar dan mendapat pelangalaman yang menyenangkan,” ujarnya.
Kabid PPSD Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto menjelaskan, konsep dan tujuan dari acara ini untuk memelihara dan mewariskan kekayaan budaya tak benda kepada generasi penerus. Khususnya melalui muatan lokal Pencak Silat dan Budaya Sunda sebagai implementasi pendidikan karakter Bandung Masagi kepada seluruh siswa Sekolah Dasar di Kota Bandung.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam Bandung Masagi yang berkenaan dengan budaya sunda,” ucap Bambang di Sport Jabar, Bandung, Kamis (03/11/2022).
Menurutnya, kegiatan Festival Bandung termasuk upaya dalam mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis. Tentu pada pelaksanaannya perlu adanya kerja sama, kolaborasi, sinergitas bersama seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua peserta didik.
“Mari kita bangun dunia atikan (pendidikan) yang lebih bermartabat,” tegasnya.
Sebagai informasi, Festival Bandung Ulin pun turut dihadiri DPRD Kota Bandung, pihak Bank BJB, Frisian Flag, orang tua murid dan masyarakat umum Kota Bandung. Selama acara berlangsung, tidak sedikit dari orang tua siswa yang membawa tikar dan bekal makanan khas Sunda. Ini sebagai upaya untuk terus mengenalkan dan melestarikan budaya sunda kepada generasi penerus.
Budaya sebagai identitas bangsa. Raih zamanmu tapi tidak untuk meninggalkan budayamu. *** (fat/irv)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id / Instagram : @bdg.disdik
Bandung – Selain Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bangsa ini memiliki aneka bahasa daerah. Namun tidak sedikit generasi milenial dan Gen Z, saat ini jarang menggunakan bahasa daerah atau bahasa Ibu. Lalu bagaimana untuk melestarikan bahasa Ibu saat ini?
Penggunaan bahasa sunda bagi generasi milenial dan Gen Z dikenal berkurang karena perkembangan zaman. Banyak di antara pemuda-pemudi saat ini lebih menyukai budaya asing. Tidak ada salahnya menyukai budaya dan bahasa asing, itu juga perlu tetapi melestarikan yang dimiliki bangsa sendiri pun penting.
Lalu bagaimana cara melestarikan bahasa ibu di era sekarang? Orang tua dan lingkungan keluarga pun memiliki peran penting secara internal bagi anak-anak.
Elin, orang tua siswa yang mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) mengatakan, banyak faktor yang dapat mendukung anak menyukai bahasa khususnya bahasa Sunda. Bisa dengan mengenalkan lewat percakapan dan pembiasaan di rumah menggunakan bahasa ibu.
“Mengenalkan bahasa Sunda kepada anak sedini mungkin, lingkungan juga menjadi faktor bagaimana anak kita menyukai bahsa dan budaya sunda,” kata Elin disela-sela kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di SMPN 33 Bandung, Kamis (13/10/2022).
Ia meyakinkan, bahwa faktor yang cukup berpengaruh bagi generasi milenial dan Gen Z adalah lingkungan. Bagaimana anak-anak bergaul dan berkomunikasi dengan teman, guru, pedagang, dan masyarakat.
Lingkungan sekolah di Kota Bandung, ada pembiasaan seperti Kemis Nyunda. Tidak hanya berbicara bahasa Sunda melainkan juga budaya lainnya salah satunya mengenakan baju adat yaitu pangsi bagi laki-laki dan kebaya bagi perempuan baik di lingkungan kantor pemerintah maupun sekolah.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik SMP Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dedi Kusnadi menjelaskan, dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu menjadi salah satu upaya untuk mengenalkan dan mempertahankan budaya Sunda di era generasi sekarang. Karena di dalamnya ada kegiatan pidato bahasa Sunda, Pupuh, dan lain sebagainya.
“Sasaran dari FTBI ini adalah milenial dan Gen Z, alhamdulillah kalau melihat dari antusiasme para pendaftar kita (banyak) bisa bandingkan dengan lomba-lomba yang lain, lomba ini terbilang banyak pesertanya,” jelas Dedi di SMPN 33 Bandung, Kamis (13/10/2022).
Jika di lihat di lapangan, lanjutnya, banyak penggunaan bahasa campuran dari Bahasa Indonesia, Sunda bahkan asing. Hal ini memang kurang baik namun tidak masalah karena yang terpenting para generasi penerus bisa menggunakan bahasa Sunda.
“Campur-campur dengan Bahasa Indonesia, tidak apa-apa yang terpenting bisa menggunakan bahasa sunda, Itu saja dulu yang terpenting. Dan jika menggunakan bahasa Sunda kasar itu bisa dipelajari dengan pergaulan rekan-rekan yang lebih baik,” ungkapnya.
Namun semua berharap, apa yang dilakukan oleh milenial dan Gen Z itu ke arah yang lebih baik terutama dalam berbahasa. Mengikuti zaman itu bagus namun juga tidak meninggalkan budaya sendiri. *** (fat/irv)
Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung — Berita terkait Undangan Kepala SMPN 16 Bandung mengundang orang tua untuk menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Program Indonesia Pintar di salah satu partai beredar dari beberapa media.
Hikmat Ginanjar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung sangat menyesalkan hal tersebut terjadi. Mengingat hal tersebut diduga dapat menciderai integritas ASN.
“Saya menyesalkan hal ini terjadi, tentu ASN tidak boleh terlibat dalam kegiatan-kegiatan para pemangku kepentingan, dan hal ini telah kami sampaikan saat sosialisai Program Indonesia Pintar (PIP) di Hotel Atlantik,” kata Hikmat di Bandung, Jumat (07/10/2022).
Hikmat menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bandung telah melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan Program Indonesia Pintar di Kota Bandung.
Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2022 dengan mensosialisasikan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudaayaan dan Riset Teknologi Nomor 14 tahun 2022.
“Sosialisasi kami lakukan, termasuk saya dan jajaran mengingatkan dan memberikan penguatan kepada para Kepala Sekolah untuk dapat melaksanakan Program Indonesia Pintar ini sesuai dengan ketentuan” tuturnya.
Adanya pemberitaan tersebut membuat Hikmat heran, mengapa hal tersebut bisa terjadi, terlebih lagi hari ini, Kadisdik baru saja menandatangani surat edaran mengenai pengelolaan PIP.
“Sore ini saya sudah menugaskan Kepala Bidang P3TK untuk melakukan pemeriksaan terhadap Kepala SMPN 16, dan hasilnya disampaikan bahwa yang bersangkutan betul-betul tidak mengetahui bahwa hal tersebut berpotensi melanggar peraturan perundang-undangan,” jelasnya.
Kepala SMPN 16 dalam pemeriksaan menyampaikan bahwa sosialisasi dilakukan dalam upaya memudahkan orangtua untuk dapat lebih memahami bagaimana tata cara pencairan bantuan, mengingat dari pengalaman sebelumnya, ada beberapa orangtua peserta didik yang kebingungan.
“Tujuan saya semata hanya ingin membantu orangtua siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan, dan saya sama sekali tidak berpikiran untuk terlibat dalam intervensi politik. Kegiatan tersebut dilakukan di luar karena ruangan sekolah yang biasa dipakai untuk pertemuan sedang di rehabilitasi. Atapnya sudah dibongkar sehingga saat hujan aulanya banjir. Kasian orang-orang tua yang berasal dari keluarga tidak mampu ini kalo mereka tidak diberikan informasi” jelasnya
Kepala Sekolah SMPN 16 meminta maaf atas kelalaiannya sebagai ASN yang tidak sengaja melanggar aturan sehingga seolah-olah memihak kepada partai tertentu, serta akan menerima segala konsekuensinya dan siap menindaklanjuti proses selanjutnya.
Dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung telah memberikan teguran kepada Kepala Sekolah SMPN 16. Selanjutnya dugaan pelanggaran akan dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Ini juga sekaligus sebagai pembelajaran bagi seluruh ASN di lingkungan Pendidikan agar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini. ***
Tim Kehumasan Dinas Pendidikan Kota Bandung
Bandung – Seluruh pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) sekolah negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan perekaman data pegawai non-ASN. Hal ini menindaklanjuti regulasi perihal pendataan tenaga non-ASN di lingkungan instansi pemerintah maksimal Kamis, 08 September 2022 pukul 12.00 WIB.
Perekaman data ini berdasarkan surat Sekretaris Daerah Nomor B.KP.10/2601-BKPSDM/IX/2022 perihal perekaman data pegawai non-ASN serta surat Plt. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1511/M.SM.01.00/2022 tentang pendataaan tenaga non-ASN di lingkungan instansi pemerintah. Sehingga seluruh satuan pendidikan melakukan inventarisasi data pewagai non-ASN.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan, sehubungan dengan kebijakan tersebut maka seluruh Kepala Satuan Pendidikan agar melakukan inventarisasi. Terdapat beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dan disampaikan kepada PTK sekolah negeri.
“Tahapan utama bahwa saat ini masih proses pendataan input NIK seluruh PTK di sekolah negeri yang dilakukan oleh admin instansi yaitu pihak BKPSDM,” kata Hikmat, Bandung, Rabu (07/09/2022).
Perekaman data PTK Non-ASN dilakukan dengan mengisi melalui tautan http://simfodik.disdikbandung.com/bkpsdm yang dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM). Tentu surat tersebut telah ditandatangan oleh Kepala Satuan Pendidikan.
“Sehingga diingatkan kembali untuk segera melakukan pendataan paling lambat Kamis, 08 September 2022 besok,” tegasnya.
Setelah BKPSDM melakukan penginputan, lanjutnya, seluruh PTK di lingkungan Dinas Pendidikan diarahkan untuk mengakses tautan http://pendataan-nonasn.bkn.go.id/ untuk membuat akun pendataan non-ASN.
“PTK non-ASN melakukan registrasi untuk memonitor, mengkonfirmasi dan melengkapi Riwayat kerja tenaga Non-ASN dan instansi akan melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Sebagai pengingat, setelah selesai melakukan regitrasi dan lengkap maka PTK dapat mencetak hasil resume berupa bukti pendataan. Proses akan dianggap selesai ketika instansi menyatakan finalisasi.
Berikut ketentuan persyaratan inventarisasi data pewagai non-ASN:
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung
Tantan Syurya Santana, S.Sos., M.Si
Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl. Jend. Achmad Yani No.239, Kota Bandung, 40113
Email : disdik.bdg@gmail.com / website : disdik.bandung.go.id